Sentimen
Negatif (99%)
24 Nov 2023 : 09.27
Informasi Tambahan

Agama: Islam, Katolik

Kab/Kota: Amsterdam

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait

Sosok Geert Wilders, Politikus Penghina Nabi Muhammad yang Berpeluang Jadi PM Belanda 

24 Nov 2023 : 09.27 Views 1

iNews.id iNews.id Jenis Media: Nasional

Sosok Geert Wilders, Politikus Penghina Nabi Muhammad yang Berpeluang Jadi PM Belanda 

AMSTERDAM, iNews.id - Politikus kontroversial Geert Wilders berpotensi menjadi perdana menteri Belanda usai PVV, partainya menang pemilu. Wilders dikenal sebagai sosok yang anti-Islam dan pernah menghina Nabi Muhammad.

Partai Wilders memenangkan 37 kursi dari total 150 di parlemen. Lebih banyak dari partai lain dan jauh lebih banyak dari yang diharapkan dalam jajak pendapat selama kampanye.

Wilders sekarang memiliki tugas untuk mencoba membentuk koalisi kerja. Banyak pihak yang khawatir sentimen anti-Islam akan semakin tinggi di Belanda akibat sosok kontroversial Wilders.

Melansir dari The Guardian, Jumat (24/11/2023), Wilders sering dibandingkan dengan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump karena pernyataannya yang provokatif.

Dia lahir pada tahun 1963 di Venlo selatan, dekat perbatasan Jerman. Wilders tumbuh dalam keluarga Katolik dengan saudara laki-laki dan dua saudara perempuan.

Dia masuk ke dunia politik sebagai anggota Partai VVD tapi tak lama kemudian meninggalkan partai tersebut karena pandangannya tidak sejalan terkait kebijakan anti-Islam dan antiimigrasi.

Ia mendirikan PVV pada tahun 2004 dan menempatkan kebijakan anti-Islam sebagai inti partainya. Wilders mengatakan kebencian terhadap Islamnya diperkuat oleh pembunuhan pembuat film anti-Islam Theo van Gogh pada tahun 2004.

Wilders dianggap konsisten dalam politik Belanda, serta membawa misi menolak imigran ilegal.

Menjelang pemilihan, Wilders berusaha tidak menonjolkan pernyataan anti-Islam. Dia dikritik sebagai oportunis karena mencari simpati dengan tidak bersuara keras seperti sebelumnya.

Sebaliknya, dia fokus pada pertumbuhan ekonomi, berjanji untuk menyelesaikan krisis perumahan dan mengatasi inflasi.

Dalam salah satu debat terakhir sebelum pemilihan, Wilders mengatakan bahwa ia tidak akan mendukung pengiriman senjata lebih banyak ke Ukraina. Pernyataan itu menimbulkan ketegangan di Ukraina.

Editor : Muhammad Fida Ul Haq

Follow Berita iNews di Google News

Bagikan Artikel:

Sentimen: negatif (99%)