Sentimen
Positif (100%)
23 Nov 2023 : 20.34
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gresik

RI Bakal Punya Pabrik Penghasil 50 Ton Emas, Ini Pemiliknya

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

23 Nov 2023 : 20.34
RI Bakal Punya Pabrik Penghasil 50 Ton Emas, Ini Pemiliknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sebentar lagi bakal mempunyai fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) atau pabrik tembaga terbesar di dunia. Pabrik tersebut dioperasikan PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik Jawa Timur.

Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas mengatakan kelak, smelter itu bisa memproduksi emas hingga 50 ton per tahun. Selain emas, smelter ini juga bisa menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahunnya dan 150-200 ton perak per tahun.

Menurut Tony, pembangunan smelter tembaga itu juga dibarengi dengan pembangunan precious metal refinery yang bisa ikut mengolah mineral mentah berharga lainnya seperti emas dan perak.

-

-

"Itu produk utama dari smelter dan precious metal refinery yang kami bangun saat ini," ungkapnya kepada CNBC Indonesia dalam program 'Mining Zone'.

Hal tersebut juga pernah dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Dia bilang, smelter yang saat ini sedang dibangun di KEK JIIPE Gresik, Jawa Timur, akan bisa mengekstrak emas hingga 50 ton per tahun.

"Jadi gini smelter yang kita buat sekarang di Gresik itu bisa mengekstrak 50 ton emas per tahun, saya ulangi 50 ton emas per tahun," jelas Luhut beberapa waktu yang lalu.

Adapun Luhut juga menyinggung lama operasi dari Freeport itu sendiri di Indonesia yang terhitung sudah menncapai 60 tahun lamanya. Dengan begitu, Luhut memperhitungkan bahwa selama 60 tahun Freeport beroperasi di Indonesia bila dihitung dari penghasilan emas saja, sudah bisa membangun berbagai infrastruktur di seluruh Indonesia.

"Jadi kalau selama 60 tahun ini Freeport ada di Indonesia kan 60 (tahun) kali 50 (ton) kan, berapa, 3.000 ton kan. Kalau Rp 1 miliar (per) 1 kg (emas) berarti kan berapa tuh Rp 3.000 triliun, sama dengan US$ 250 miliar. Kalau US$ 250 miliar, kau sudah bikin banyak infrastruktur se republik ini, kemana itu barang? Itulah salah satu dampak hilirisasi," bongkar Luhut.

Belum lagi, smelter yang akan beroperasi itu bisa menghasilkan berbagai jenis hasil hilirisasi tambang lainnya. "Itu bau satu layer, satu lapisan. Lapisan berikutnya seperti copper foil, itu baru 100 ton dari 600 ton yang berproduksi, yang 500 ton lagi itu kita bisa bikin macam-macam lagi," tandasnya.

Mengutip, Laporan Kinerja dan Operasional Freeport-McMoran (FCX) Kuartal II 2023, proyek smelter tembaga ini terus mengalami kemajuan signifikan. Adapun dengan pelaksanaan proyek yang telah mencapai 75% ini, konstruksi ditargetkan selesai pada pertengahan 2024.

"Konstruksi sekitar 75% selesai, dengan perkiraan penyelesaian konstruksi pada pertengahan 2024 dengan perkiraan biaya US$ 3,0 miliar," dikutip dari laporan perusahaan, dikutip Kamis (3/8/2023).

Smelter yang diklaim sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Kelak, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.

Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.

Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Serapan tenaga kerja di smelter anyar tersebut sebanyak 150 ribu pekerja, yang mana sebanyak 98% merupakan tenaga kerja Indonesia diantaranya pekerja lokal sebesar 50%.

Sementara itu, untuk proyek lainnya seperti ekspansi PT Smelting ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Adapun biaya yang dikeluarkan PTFI untuk membiayai proyek ini sekitar US$ 250 juta, dengan pinjaman yang akan dikonversi menjadi ekuitas dan meningkatkan kepemilikan PT-FI di PT Smelting menjadi kepemilikan mayoritas.

Selanjutnya, untuk proyek Precious Metal Refinery (PMR) untuk mengolah emas dan perak dari Smelter Manyar dan PT Smelting kini tengah dalam tahapan konstruksi. Proyek senilai US$ 525 juta ini juga ditargetkan rampung 2024.


[-]

-

Top! Pabrik Tembaga Terbesar Dunia di Gresik Capai 75%
(pgr/pgr)

Sentimen: positif (100%)