Sentimen
ICW Sebut Firli Bahuri Mainkan Peran Seolah Sebagai Korban Kriminalisasi
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
ICW menyebut Ketua KPK, Firli Bahuri, memainkan peran seolah-olah menjadi korban kriminalisasi
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Indonesian Corruption Watch (ICW) menyebut Ketua KPK, Firli Bahuri, memainkan peran seolah-olah menjadi korban kriminalisasi. Hal itu menanggapi Firli yang menyebut situasi abnormal hingga perasaan asing soal dirinya menutupi muka usai diperiksa terkait dugaan pemerasan ke Syahrul Yasin Limpo.
"ICW merasa purnawirawan jenderal bintang tiga kepolisian itu sedang memainkan peran seolah-olah dirinya adalah korban kriminalisasi," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana kepada wartawan, Selasa (21/11).
Kurnia mengatakan bahwa hal tiu dibuktikan dengan adanya beragam ucapan yang disampaikan oleh Firli.
Rumah Firli Digeledah, Kuasa Hukum: Tidak Ada Barang Bukti yang Disita
"Hal itu bisa dibuktikan dengan beragam diksi dan kalimat yang Firli ucapkan, mulai dari kondisi abnormal, butuh jeda, merasa asing di mabes Polri, dan serangan balik koruptor," sambungnya.
Menurutnya, ucapan Firli seperti itu sudah tidak relevan. Karena masyarakat sudah paham dengan jejak Firli.
"Kalau saja Firli paham, model narasi seperti itu sebenarnya tidak lagi relevan ia ucapkan. Sebab, masyarakat sudah tahu bagaimana rekam jejak Firli di KPK yang terbilang sangat buruk, terutama berkaitan dengan integritasnya," katanya.
Sebelumnya, Firli diperiksa di Bareskrim Polri pada Kamis (16/11). Firli sempat menutupi wajahnya dengan tas usai diperiksa.
Firli mengaku tidak menemukan mobilnya sehingga ditawari mobil oleh seseorang untuk pergi dari lokasi.
Firli mengaku suasana batinnya merasa tidak menentu saat diperiksa. Dia merasa asing dengan kantor tempat ia dulu pernah bertugas.
"Saya tentu bertanya 40 tahun mengabdi di lembaga Polri, tapi kemarin saya harus bertanya, apa benar saya pernah mengabdi di sana? Dan mengapa markas besar itu terasa asing bagi saya," ujar Firli di konferensi pers di KPK, Senin (20/11).
"Itulah yang bergejolak di batin saya saat 16 November 2023. Saya bermaksud menyampaikan perasaan ketidakadilan itu ada, dirasakan. Dan benar adanya," tambahnya.
Ahok Diperiksa KPK Hari Ini, Ada Apa?Sentimen: negatif (79.9%)