Ongkos Haji 2024 Capai Rp105 Juta, Gerindra: Sangat Mahal
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ketua Panitia Kerja (Panja) Haji, Abdul Wachid meminta agar Kementerian Agama (Kemenag) meninjau ulang usulan kenaikan biaya haji sebesar Rp105 juta. Sebab, menurutnya, kenaikan biaya haji tersebut dirasa memberatkan bagi calon jemaah haji.
"Pengajuan biaya haji oleh Kemenag saya cermati sangat mahal," ucap Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu kepada wartawan, Senin (20/11/2023).
Mencermati usulan Kemenag tersebut, Wachid memastikan pihaknya akan melakukan penelaahan terhadap sejumlah komponen yang selama ini dijadikan acuan.
Wacana Kenaikan Biaya Haji Rp105 Juta, DPD: Perbaiki Dahulu Pelayanan Jemaah
"Kami sebagai ketua Panja Haji akan menyisir komponen biaya haji satu persatu. Pertama, yang sangat berpengaruh biaya haji adalah kurs Rupiah terhadap US Dollar Amerika dan SAR (kurs Real). Kedua, biaya pesawat yang cukup tinggi," kata Wachid.
"Ketiga, biaya pemondokon. Keempat, biaya Cattering. Kelima, biaya Armusna. Keenam, transpotasi bus sholawat. Dan biaya-biaya yang lain sangat beda jauh dengan tahun 2023. Saya bersama teman-teman komisi 8 akan bekerja keras, demi para calon jamaah haji," imbuhnya.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra ini memastikan, tidak hanya persoalan biaya Haji saja yang akan jadi monitoring pihaknya.
"Tapi kami juga meminta kepada Kemenag lebih mengutamakan pelayanan para jamaah haji terutama lansia. Agar benar-benar pelayanan ramah lansia," kata dia.
"Kami juga meminta kepada Gus men (sapaan akrab Menag) agar pengalaman kejadian kasus di Armina (Arofah, Musdalifah, Mina) tahun 2023 dibuat pelajaran, jangan sampai terjadi lagi di tahun yang akan datang 2024 dan seterusnya," pungkasnya.
Kemenag Usul Biaya Haji 2024 Rp105 Juta, HNW: Sangat Memberatkan Calon Jemaah HajiSentimen: positif (61.5%)