tirto.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Papua memanggil sejumlah menteri dan kepala lembaga negara untuk rapat koordinasi penanganan kelaparan di Papua Tengah.

“Ini sebagai tindak lanjut perintah Presiden agar peristiwa di Papua Tengah itu cepat teratasi,” kata Juru Bicara Wakil Presiden RI, Masduki Baidlowi di Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Dalam rencana rapat koordinasi yang akan dilaksanakan hari ini, Rabu (2/8/2023), Ma'ruf mengundang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Yudo Margono, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo, pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kepala Bulog Budi Waseso.

“Semua undangan direncanakan hadir pada Rapat Internal yang diselenggarakan di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta Pusat,” ujar Masduki.

Kekeringan atau kemarau panjang telah menyebabkan sejumlah tanaman yang menjadi makanan pokok seperti umbi-umbian gagal panen di Distrik Lambewi, Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Menurut laporan pemerintah setempat, kata Masduki, ini yang menjadi penyebab terjadinya kelaparan di sana.

“Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin menggelar Rapat Internal fokus membahas percepatan penanganan dampak dari kekeringan tersebut,” kata Masduki.

Masduki menambahkan agenda utama Rapat Internal tersebut adalah mengoordinasikan upaya percepatan penanganan bencana kekeringan dan kelaparan yang melanda Papua Tengah.

“Serta mengantisipasi agar peristiwa seperti di Papua Tengah tersebut tak terjadi di tempat lain,” tutur Masduki.

Sebanyak enam orang meninggal dunia akibat bencana kekeringan yang menyebabkan kelaparan di Distrik Lambewi dan Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Kekeringan dan suhu dingin ekstrem menyebabkan gagal panen di wilayah tersebut. Kementerian Sosial mencatat sekitar 7.500 orang terdampak kelaparan di Papua Tengah.