Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: MUI
Tokoh Terkait
Muchlis Rofik Soroti Pertemuan Jokowi dengan Bos Freeport AS, Sentil MUI yang Justru Diam
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jurnalis senior Muchlis A Rofik, memberikan komentar terkait boikot yang dilakukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam fatwanya belum lama ini.
Dikatakan Muchlis, Masjid-masjid di beberapa wilayah di Indonesia telah mengobarkan semangat bela Palestina dalam tiga Jumat terakhir.
"Di khutbah hari ini, khatib membacakan lagi fatwa MUI soal seruan boikot produk-produk yang dinilai terkait dan mendukung agresi Israel," ujar Muchlis dalam keterangannya di Aplikasi X (17/11/2023).
Blak-blakan, Muchlis menyebut mendukung Israel merupakan sesuatu yang haram untuk dilakukan seorang Muslim.
"Mendukung Israel, haram. Karena itu membeli produk-produk yang mendukung agresi Israel, juga haram," ucapnya.
Muchlis menjelaskan, produk-produk yang selama ini diboikot, bukan haram mengenai zatnya.
Akan tetapi, keuntungan yang digunakan Israel untuk melakukan agresi ke Palestina.
"Dalil MUI yang dibaca Khatib tadi, wa ta'awanu alal birri wal taqwa. wala ta'awanu 'alal itsmi wal udwan," kata dia.
"Mari kita tanya MUI, kenapa yang diserukan boikot hanya perusahaan yang berjualan? Kenapa gak boikot negara kek Amerika?," Muchlis menuturkan.
Sejak Israel berdiri, kata dia, Amerika adalah negara pemberi dana dan bantuan militer terbesar di dunia. Tanpa Amerika, Israel telah habis ditelan bangsa-bangsa Arab.
"Juga di perang melawan Hamas sekarang. Amerika menambah lagi bantuan alat-alat perangnya senilai 14,5 milyar dollar," tuturnya.
Bahkan, kata Muchlis, beberapa hari lalu setelah sidang OKI, Presiden Indonesia bertemu dengan Biden juga dengan bos Freeport. Menawarkan perpanjangan kontrak 20 tahun.
"Darimana duit Amerika yang dipakek bantu Israel? Ya dari duit pajak rakyatnya, termasuk yang dihasilkan Freport," ungkapnya.
Muchlis kemudian mempertanyakan, mengapa MUI tidak bersuara dan menyerukan untuk memboikot negara yang jelas melindungi Israel.
"Kalau MUI menyerukan boikot perusahaan yang membantu Israel, kenapa diam dengan negara-negara yang jelas melindungi Israel?," tukasnya.
"Dan mendiamkan Presiden kita yang jelas-jelas pro Amerika? Mendiamkan semua negara-negara Arab yang pro Amerika?," tandasnya.
Ditegaskan Muchlis, musuh besar MUI sejatinya bukan perusahaan yang diketahui terafiliasi dengan Israel. Namun, Amerika Serikat.
"Amerika lah mestinya musuh terbesar MUI, bukan perusahaan-perusahaan yang sudah ngasih kerjaan puluhan ribu warga kita itu. Ayo boikot semua yang berbau Amerika. Ayo MUI. Fatwanya yang lebih gagah. Haramkan Amerika," kuncinya.
(Muhsin/fajar)
Sentimen: positif (99.2%)