16 November 2023 03:47 WIB

PAN sebut PDIP terlalu jauh mengeluarkan isu terkait dugaan kecurangan di Pilpres 2024.

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto (dok jitunews/khairul anwar)

JAKARTA, JITUNEWS.COM -Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyinggung pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ada apa-apanya tanpa PDIP.

Yandri menduga karena pidato Megawati itulah maka hubungan keduanya retak sehingga pisah perahu di Pilpres 2024.

Dimana putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto. Padahal PDIP sudah mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Tak Masuk Timnas AMIN, Sahroni Ungkap Mau Maju Pilgub DKI Jakarta  

"Saya mungkin memaklumi ini pisah perahu. Kenapa? Diputar lagi, banyak. Misal Bu Mega mengatakan, 'Ini Pak Jokowi kalau nggak ada PDIP nggak ada apa-apanya, kashian dah'," kata Yandri dalam acara Adu Perspektif yang dilansir detikcom, Rabu (15/11/2023).

Ia pun menyebut Jokowi memiliki kekuasaan dan banyak pengikut sehingga mengambil jalan yang berbeda dengan PDIP, terlebih setelah pidato Megawati tersebut.

"Mungkin, ya mungkin. Ini sebagai manusia, yang punya merasa kekuasaan, pengikut banyak, mengambil jalan berbeda," ujarnya.

Meski demikian, ia menyebut PDIP sudah terlatih menghadapi situasi seperti itu.

Di sisi lain, ia menyebut PDIP terlalu jauh mengeluarkan isu terkait dugaan kecurangan di Pilpres 2024.

"Tapi yang sekarang, saya lihat PDIP agak terlalu jauh menilai perjalanan demokrasi hari ini menurut saya kita fokus saja," pungkasnya.