Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: MUI
Kab/Kota: Riyadh, Tel Aviv
Tokoh Terkait
Ini 9 Negara Arab yang Tolak Proposal Pemutusan Kerjasama dengan Israel, Ada Saudi dan UEA
Vivanews.com Jenis Media: Nasional
Selasa, 14 November 2023 - 05:33 WIB
VIVA Dunia – Arab Saudi, yang dianggap sebagai pemimpin de facto dunia Muslim, bersama dengan tetangganya Uni Emirat Arab, termasuk di antara negara-negara yang memblokir proposal yang diajukan pada KTT Islam-Arab untuk memutuskan semua hubungan dengan Israel, menurut laporan.
Baca Juga :
Cendekiawan Islam Sebut Israel Manfaatkan Arkeologi untuk Ambil Tanah Orang PalestinaUsulannya adalah untuk memutuskan semua hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Tel Aviv, menolak wilayah udara Arab bagi penerbangan Israel dan bahwa negara-negara Muslim penghasil minyak harus “mengancam untuk menggunakan minyak sebagai alat pengaruh” untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, melansir laporan Times of Israel, melalui Mint, Selasa, 12 November 2023.
Presiden Jokowi bersama pemimpin negara lain di KTT OKIBaca Juga :
Ashanty Klarifikasi Salat Tanpa Mukena di Rumah Mulan: Tapi di Arab…Mengejutkannya, proposal tersebut ditolak oleh 9 negara, yaitu Arab Saudi, UEA, Yordania, Mesir, Bahrain, Sudan, Maroko, Mauritania dan Djibouti.
Dalam komunike resmi yang dikeluarkan setelah KTT Islam-Arab pada 11 November, tidak ada rincian yang dibagikan terkait usulan tersebut.
Baca Juga :
Memilukan, 20 Pasien Termasuk 6 Bayi Meninggal di RS AL-Shifa Gaza karena Listrik PadamNamun, dua delegasi yang menghadiri pertemuan puncak tersebut membocorkan bahwa Aljazair telah mengajukan proposal yang meminta pemutusan total hubungan dengan Israel.
Negara-negara Arab lainnya menentang permintaan tersebut karena alasan mereka menunjukkan perlunya menjaga saluran komunikasi tetap terbuka dengan Tel Aviv di tengah krisis yang sedang berlangsung, kata mereka.
Arab Saudi sebelumnya dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada 11 November, dan KTT Liga Arab pada 12 November. Namun, mengingat krisis kemanusiaan di Gaza, Kerajaan memutuskan untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak gabungan di Riyadh pada 11 November.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, pada sesi pembukaan KTT, mengatakan Israel bertanggung jawab atas “kejahatan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina”.
"Jalan ke depan untuk mengakhiri krisis ini memerlukan gencatan senjata segera," tambahnya.
KTT tersebut juga menandai kunjungan pertama kepala negara Iran ke Arab Saudi, dan terjadi hampir delapan bulan setelah China menjadi perantara gencatan senjata antara kedua negara.
Presiden Iran Ebrahim Raisi meminta berkumpulnya negara-negara Islam untuk menetapkan militer Israel sebagai “organisasi teroris”.
Para pemimpin negara menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Arab SaudiPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan konferensi perdamaian internasional harus diadakan untuk menemukan solusi jangka panjang terhadap konflik Israel-Palestina. “Apa yang kita perlukan di Gaza bukanlah jeda selama beberapa jam, melainkan kita memerlukan gencatan senjata permanen,” lanjutnya.
KTT tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 57 negara mayoritas Muslim. Joko Widodo, Presiden negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia, mengatakan “OKI harus menggunakan semua lini untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukannya”.
Fatwa MUI Haram Beli Produk Pro Israel, Intip Daftar Perusahaannya Versi BDS MovementSeruan MUI tersebut tertuang dalam Fatwa MUI No. 28/2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.
VIVA.co.id
14 November 2023
Sentimen: negatif (96.6%)