Sentimen
Negatif (79%)
14 Nov 2023 : 09.23
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sorong

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Oknum Pegawai BPK Terlibat di Pusaran Korupsi, Abdul Rachman Thaha Usul Evaluasi UU BPK RI

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

14 Nov 2023 : 09.23
Oknum Pegawai BPK Terlibat di Pusaran Korupsi, Abdul Rachman Thaha Usul Evaluasi UU BPK RI

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Oknum pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang terlibat dalam pusaran korupsi makin banyak terungkap. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali mengungkap keterlibatan pegawai BPK dalam praktik korupsi.

Terbaru, keterlibatan oknum pegawai BPK dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan penjabat Bupati Sorong. Mereka telah terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Adanya oknum pegawai BPK nakal yang mencoba mengkondisikan laporan keuangan suatu daerah itu tentu saja menjadi sorotan. Pasalnya, laporan BPK selama ini selalu dianggap sebagai salah satu penilaian keuangan daerah dikelola dengan baik atau tidak.

Keterlibatan beberapa oknum BPK RI dalam pusaran kasus dugaan korupsi, mendapat perhatian khusus dari anggota Komite I DPD RI dapil Sulawesi Tengah Dr Abdul Rachman Thaha S.H., MH.

”Sangat disayangkan. Ini tentunya perlu disikapi dengan cepat untuk mencarikan solusi demi menyelamatkan BPK RI sebagai lembaga tinggi negara,” ujar anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha, Senin (13/11).

Senator yang beken disapa ART itu meminta, BPK RI sebagai lembaga negara yang berfungsi melakukan audit penggunaan keuangan negara, jangan sampai tercederai hal-hal yang berbau korupsi. Sebab, ketika BPK RI sudah terkontaminasi kasus korupsi, tidak ada pilihan lain harus diselamatkan.

”Segera kita lakukan evaluasi Undang-Undang BPK RI. Kenapa saya meminta untuk dilakukan evaluasi, karena ini berkaitan dengan rekrutmen pimpinan BPK RI ke depannya,” ujar Abdul Rachman Thaha, senator yang membidangi hukum, politik, dan keamanan itu.

Dia melihat, dari sisi kinerja, pimpinan BPK wajib menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung di lembaga tinggi negara. Seperti nilai independensi, integritas, dan profesionalisme dalam kinerja, sudah tidak terjaga.

”Ketiga hal itu menjadi marwah dan harus dipegang teguh. Tapi apa, hari ini kita diperlihatkan sesuatu yang bisa merusak citra lembaga. Ini akibat ulah oknum pimpinan BPK RI yang tidak bertanggung jawab, yang pada akhirnya merusak semuanya,” ucap Abdul Rachman Thaha.

”Jangan sampai lembaga negara seperti BPK RI, tidak mendapat kepercayaan lagi di masyarakat. Kalau sudah demikian, tidak ada solusi lain BPK harus diselamatkan. Save our BPK RI,” tandas senator ART. (fajar)

Sentimen: negatif (79%)