Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor, Sukabumi
Kasus: HAM
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Jabar Terus Naik, Anggota DPRD Provinsi Prasetyawati : Tidak Dapat Ditoleransi
JabarEkspress.com Jenis Media: News
JABAR EKSPRES, BOGOR– Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) Prasetyawati mengaku prihatin dengan peningkatan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Jawa Barat.
Dirinya menegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak dapat ditoleransi.
“Ini adalah isu yang sangat serius dan memerlukan perhatian serta tindakan cepat,” kata Prasetyawati kepada wartawan JabarEkspres.com, Senin 13 November 2023.
Ketua Umum Pimpinan Daerah (PD) Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Jabar itu juga akan berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti, Pemerintah Daerah, Lembaga Penegakan Hukum, dan organisasi masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut.
Baca juga: Sudah Jalani Operasi Kedua, Begini Kondisi Terkini Eks Walkot Sukabumi Achmad Fahmi
“Saya juga mendukung upaya peningkatan keamanan dan perlindungan bagi perempuan dan anak di Jawa Barat. Ini termasuk penguatan aparat penegak hukum, peningkatan kesadaran masyarakat, serta pemberdayaan perempuan untuk melawan kekerasan dan mengakses bantuan jika diperlukan,” paparnya.
Selain itu, dirinya akan memastikan bahwa peraturan yang mendukung perlindungan perempuan dan anak diperbaharui dan ditegakkan dengan tegas.
“Dukungan alokasi anggaran yang memadai untuk program-program perlindungan dan rehabilitasi bagi korban kekerasan itu perlu, melalui kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif seluruh anggota parlemen, saya yakin kita dapat menciptakan perubahan positif dalam menangani masalah serius ini,” tegasnya.
Perlu diketahui, Pada tahun 2021, terdapat 1.766 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Angkanya meningkat pada tahun 2022 menjadi 2.001 kasus.
Adapun dari data pengaduan kasus yang tercatat di UPTD PPA Provinsi Jabar, tahun 2021 ada 500 kasus yang dilaporkan. Tahun 2022 laporannya meningkat 102 kasus, menjadi 602 kasus.
Politisi Partai Gerindra itu akan terus mengadvokasi kebijakan dan tindakan konkret untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan bagi perempuan dan anak-anak di Jawa Barat.
“Tentu sangat jelas peningkatan kasus itu sangat mengkhawatirkan, dan menuntut respons yang serius dari semua pihak terkait,” kata dia.
Ada beberapa langkah tepat, sambung Prasetyawati untuk mengatasi persoalan kekerasan perempuan dan anak di Jawa Barat.
Sentimen: positif (100%)