Sentimen
Positif (98%)
13 Nov 2023 : 18.39

Mendengar Isi Hati Nurani Anak Kedua Presiden Soekarno Melihat Rekayasa Hukum Konstitusi

13 Nov 2023 : 18.39 Views 1

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Mendengar Isi Hati Nurani Anak Kedua Presiden Soekarno Melihat Rekayasa Hukum Konstitusi

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengatakan apa yang terjadi di tubuh Mahkamah Konstitusi (MK) telah menyadarkan bahwa telah muncul berbagai manipulasi hukum.

"Itu semua akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran hakiki, politik atas dasar hati nurani," katanya dalam pidato politik bertajuk "Isi Hati Nurani" yang disiarkan lewat akun YouTube resmi PDI Perjuangan pada Minggu, 12 November 2023.

Hal tersebut Megawati sampaikan sebagai respons atas keputusan Majelis Penasihat Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan sembilan hakim melanggar kode etik dan pencopotan Anwar Usman dari jabatan ketua MK.

Baca Juga: Tokoh Masyarakat Kertajati Tolak Usulan Nama Bandara BIJB Diganti Jadi Abdul Chalim

Baca Juga: Pengadilan Negeri Buka Lowongan Kerja November 2023: Terbuka untuk Lulusan SMA/Sederajat

Selain itu, Anwar Usman juga dilarang mengadili sengketa pemilu di MK.

Menjelang Pemilu 2024 yang semakin dekat, anak kedua Presiden pertama Indonesia, Soekarno, itu pun meminta kepada rakyat Indonesia untuk mengawal kontestasi empat tahunan tersebut di tengah situasi demokrasi Indonesia saat ini.

"Kita jadikan Pemilu 2024 sebagai momentum untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang benar-benar mewakili seluruh kehendak rakyat Indonesia, mengayomi, agar Indonesia menjadi bangsa hebat, unggul, dan berdiri di atas kaki sendiri," katanya.

Baca Juga: Isi Hati Megawati Soal Wajah Gelap Hukum Konstitusi: Akal Sehat Berdiri Kokoh Hadapi Rekayasa

Hukum Harus Jadi Alat Keadilan

Megawati juga menyampaikan bahwa hukum yang kini tengah direkayasa tidak boleh terulang kembali. Sebab, kata dia, hukum harus menjadi alat mewujudkan keadilan dan bisa mengayomi bangsa dan negara.

"Rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi. Hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran. Hukum harus menjadi alat mewujudkan keadilan. Hukum harus menjadi alat mengayomi seluruh bangsa dan negara Indonesia," ucapnya.

"Dengan keadilan inilah kemakmuran pasti akan bisa diwujudkan. Karena itulah terus genggam erat semangat reformasi itu! Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani! Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatunya tetap berakar pada kehendak hati rakyat," tuturnya.

Lebih lanjut, Megawati menekankan bahwa rakyat jangan mau diintimidasi seperti dulu dan jangan kecurangan Pemilu yang kini terlihat terjadi lagi.

"Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilih mu dengan tuntunan nurani," katanya.***

Sentimen: positif (98.1%)