Piala Dunia U-17: Spanyol Latihan di Ranca Upas Ciwidey, Pemain Ogah Tidur di Tenda dan Minta di Oyo
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
Disclaimer: Mikiran Yayat adalah konten parodi. Informasi di dalamnya dibuat untuk hiburan semata dan bukan fakta.
PIKIRAN RAKYAT - Spanyol menjadi salah satu kandidat kuat juara Piala Dunia U-17 di Indonesia. Spanyol memiliki komposisi tim merata yang punya pemain bertalenta di atas rata-rata karena mereka terbiasa bermain di lapangan yang rata, teu renjul siga main di lapangan Ciwaru Soreang yang mengakibatkan bolanya ampul-ampulan.
Piala Dunia U-17 jadi satu-satunya turnamen yang membuat Spanyol penasaran. Mereka sudah pernah jadi juara bersama tim senior dan turnamen kelompok usia lainnya, tapi belum pernah juara di U-17.
Untuk memupus rasa penasaran di Piala Dunia U-17, mereka pun serius berlatih sambil mendengarkan dan menghayati lagu ‘Penasaran’ ciptaan Rhoma Irama. Pelatih Spanyol, Hernan Perez membenarkan jika timnya sangat serius mempersiapkan diri.
“Bahkan untuk tempat latihan di Indonesia pun kami mencari lokasi yang cocok dengan taktik dan strategi yang akan kami terapkan di pertandingan nanti," ucapnya.
Hernan Perez lanjut menjelaskan, tim Spanyol menerapkan metode latihan yang khas sesuai tradisi Spanyol, yaitu 'de metodano ill lumpatos ngabretto diudago bantengas edanista' atau terjemahan bebasnya adalah 'metoda latihan lumpat ngabret diudag ku banteng edan'.
Cara latihannya, pemain diwajibkan berlari sekencang-kencangnya dan menghindar dari serudukan banteng ngamuk seperti yang biasa kita lihat di arena matador. Hasilnya, kecepatan dan reaksi pemain spanyol selalu di atas rata-rata karena terbiasa ngagilek agar terhindar dari surudukan banteng.
Hernan Perez sudah survei ke beberapa lokasi di Indonesia dan menyimpulkan bahwa Ranca Upas di Ciwidey adalah lokasi yang paling cocok untuk menerapkan metoda latihannya. Hernan Perez pun menjelaskan perihal pilihannya berlatih di Ranca Upas.
“Karena sulit mencari banteng di sini, saya pun berinisiatif mengganti banteng dengan uncal. Dan saya menemukan di Ranca Upas banyak sekali uncal dikandangan,” ujarnya.
Ketika ditanyakan perihal uncal di penangkaran rusa Ranca Upas yang sudah jinak-jinak itu apakah sudah sesuai dengan standar latihan yang akan diterapkannya, Hernan Perez menjawab, “Tidak apa-apa asalkan selama kami berlatih pengunjung Ranca Upas dilarang maraban wortel ka uncal. Sedangkan kalau persoalan uncalnya jinak mah sudah ada resep dari Kang Oding penjaga kandang uncal supaya uncalnya jadi galak. Yaitu tinggal dibalur Afitson saja di bagian taeun-nya dijamin uncalnya jadi edan siga banteng Spanyol."
Para pemain Timnas Spanyol U-17 mengaku antusias saat mengetahui Ranca Upas dipilih menjadi tempat pemusatan latihan. Striker andalan Spanyol, Igor Oyono, mengatakan, dia dan timnya menyambut positif keputusan pelatihnya.
“Pastinya kami sangat senang berlatih di Ranca Upas karena kami bisa sekalian piknik ke Kawah Putih dan Situ Patengan. Pulangnya bisa beli oleh-oleh Bandrek Abah jeung Kalua manisan kulit jeruk buat dibawa ke Spanyol,” ujar Oyono.
Satu hal yang dicemaskannya adalah tempat menginap karena ia tidak terbiasa kemping di tenda. “Sejak SD saya suka mangkir kalau ada acara Persami bersama Pramuka. Makanya, saya gak suka kemping. Sok sieun mun beser tengah peuting jauh ka cai . Kalau bisa saya mah nginepnya di Oyo aja sesuai nama saya Oyono,” kata Oyono mengakhiri perbincangan.***
Sentimen: positif (95.5%)