PKS Sesalkan Rencana Pemerintah Baka Impor Gula 4,6 Juta Ton
Jitunews.com Jenis Media: Nasional
Pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor 4.641.000 ton gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
JAKARTA, JITUNEWS.COM- Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin menyesalkan langkah pemerintah yang bersiap mengimpor 4.641.000 ton gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Diketahui total kebutuhan gula nasional mencapai sekitar 6 juta ton, sedangkan produksi nasional hanya 2,2 juta ton per tahun. Akibatnya, terdapat defisit gula sebesar 3,8 juta ton yang harus dipenuhi melalui impor.
Pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor 4.641.000 ton gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Soal Ucapan Menteri BUMN Sebut Indonesia Tak Lagi Impor Gula 5-6 Tahun Kedepan, Gerindra: Penuh Makna Bersayap
Volume impor ini terinci atas 991.000 ton gula kristal putih (GKP) untuk konsumsi, gula kristal rafinasi (GKR) sebanyak 3,6 juta ton untuk industri makanan dan minuman, serta 50.000 ton gula untuk kebutuhan khusus.
“Saya sangat menyayangkan, antisipasi produksi gula saat ini menurun drastis. Pemerintah sudah menyatakan bahwa kuota impor bahan baku gula kristal rafinasi (GKR) untuk tahun depan akan ditambah menjadi 3,6 juta ton, naik 10 persen dibandingkan dengan kuota tahun ini,” kata Andi Akmal dalam siaran pers yang diterima Jitunews.com, Jumat (10/11/2023).
Politisi PKS ini menyatakan kekhawatirannya terkait ketergantungan Indonesia pada impor gula.
“Kita perlu memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil pemerintah dapat mengatasi defisit gula jangka panjang dan memberikan dampak positif bagi petani tebu di Indonesia,” ungkapnya.
Anggota Badan Anggaran ini menyampaikan, data yang ia dapat dari Kementerian Perindustrian mencatat bahwa kebutuhan gula di dalam negeri pada 2022 mencapai 6,48 juta ton, namun produksi nasional hanya mencapai 2,2 juta ton per tahun.
Anggota DPR RI ini menyoroti perlunya upaya nyata untuk meningkatkan produksi gula nasional agar dapat mengurangi ketergantungan pada impor.
“Kita semua masih prihatin hingga hari ini, impor gula menjadi satu-satunya jalan untuk memenuhi kebutuhan industri mamin (Makanan Minuman) di Indonesia,” tegas Akmal.
Di sisi lain, Andi Akmal sangat memahami kekhawatiran para petani tebu terkait rencana impor gula sebanyak 991.000 ton pada tahun 2023.
Dalam hal ini, Andi Akmal mendesak pemerintah perlu terus memantau dan mendukung kebijakan yang dapat mengatasi defisit gula secara berkelanjutan, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk petani tebu, industri, dan konsumen.
“Jangan sampai keputusan terkait importasi tebu ini terkait dengan faktor politik menjelang Pemilu 2024. Semua harus berdasar kebutuhan masyarakat, demi melindungi kesejahteraan petani tebu dan konsumen Indonesia,” tukasnya.
DPR: Swasembada Gula Harus Libatkan PetaniSentimen: positif (93.4%)