Hengkang dari PDIP, Perjalanan Gibran dan Bobby Nasution Jadi Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan

11 Nov 2023 : 08.20 Views 18

Keuangan News Keuangan News Jenis Media: Nasional

Hengkang dari PDIP, Perjalanan Gibran dan Bobby Nasution Jadi Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan

Gibran mengungkapkan keinginannya terjun ke politik ketika menjadi pembicara dalam Playfest 2019 di kawasan Gelora Bung Karno pada 25 Agustus 2019. Praktis, Gibran mulai terbuka berbicara politik. “Nanti kabari saya kalau pendaftaran sudah dibuka,” kata Gibran. Namun, kala itu PDIP Solo menutup peluang Gibran menjadi calon wali kota. Pada 9 September 2019, mereka bahkan telah mendaftarkan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.

Pada 18 September, Gibran menemui Wali Kota Solo yang juga Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, di Loji Gandrung untuk menanyakan mekanisme pencalonan Wali Kota Solo melalui PDIP. Beberapa hari berselang, 23 September Gibran menjadi anggota PDIP Solo. Lalu pada 12 Desember dia mendaftar sebagai balon Wali Kota Solo melalui DPP PDIP. Pencalonan Gibran ditolak oleh DPC PDIP Solo karena mereka sudah lebih dulu mengusung Purnomo-Teguh.

Pada 9 Maret 2020, DPP PDIP menyatakan sudah memutuskan kandidat yang akan diusung menjadi calon Wali Kota Solo, tapi masih enggan menyebutkan nama. Pada 24 April, Purnomo menyatakan mundur dari bursa pencalonan dengan alasan ingin berfokus menangani wabah Covid-19. Lalu pada 7 Juni, DPC PDIP Solo menolak permintaan Purnomo mundur dari pencalonan dan memintanya tetap menjadi rival Gibran sampai rekomendasi partai terbit.

PDIP mengumumkan Gibran sebagai kandidat yang akan diusung di Solo pada 17 Juli. PDIP juga mengumumkan Teguh Prakosa sebagai pendamping Gibran. Semua partai yang memiliki kursi di DPRD Surakarta mendukung Gibran kecuali Partai Keadilan Sejahtera alias PKS. Sebab PKS tidak memiliki cukup kursi untuk mengusung calonnya sendiri. Terdapat kemungkinan bahwa Gibran akan menjadi calon tunggal ketika itu.

Kemungkinan itu sirna. Bagyo Wahyono seorang Wiraswasta maju secara independen didampingi Suparjo Fransiskus Xaverius. Pemilihan Umum Wali Kota Surakarta 2020 pun digelar pada 9 Desember 2020. Pasangan Gibran-Teguh menang dengan total suara 225.451 atau 86,5 persen. Sedangkan rivalnya, Bagyo-Suparjo mendapat 35.055 suara atau 13,5 persen. Gibran pun dilantik pada Jumat, 26 Februari 2021.

Perjalanan Bobby Nasution jadi Wali Kota Medan

Bobby Nasution diusung DPP PDIP untuk maju di kancah Pilkada Medan 2020. Ia berpasangan dengan anggota DPRD Kota Medan dari Partai Gerindra, Aulia Rahman. “Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution dengan H. Aulia Rahman,” kata Ketua DPP PDIP Puan Maharani dalam pengumuman 75 pasangan calon kepala daerah 2020 secara daring, Selasa, 11 Agustus 2020.

Dalam Pilkada Medan 2020 Bobby bertarung dengan pelaksana tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang diusung oleh koalisi PKS dan Partai Demokrat. Sedangkan Bobby-Aulia, selain oleh PDIP dan Gerindra, juga diusung PAN, Golkar, NasDem, PSI, Hanura, dan PPP. Pasangan ini juga didukung oleh PKB, PBB, PKPI, Garuda, Perindo, Berkarya, dan Gelora.

Pilkada Medan 202p digelar pada 9 Desember 2020. Perolehan suara kedua pasangan lumayan sengit dan tak terpaut jauh. Bobby menang dengan perolehan suara 393.327 atau 53 persen. Sedangkan Akhyar mendapatkan suara 342.580 atau 46,5 persen. Sama seperti Gibran, Bobby juga dilantik secara serentak bersama 178 kepala daerah lainnya secara virtual, Jumat, 26 Februari 2021.  (Zs/Tmp)

Sentimen: positif (65.3%)