Sentimen
Negatif (100%)
11 Nov 2023 : 04.18
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Partai Terkait
Tokoh Terkait
Daniel Hagari

Daniel Hagari

92 Staf PBB Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel, 50.000 Warga Sipil Mengungsi ke Utara

11 Nov 2023 : 11.18 Views 1

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

92 Staf PBB Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel, 50.000 Warga Sipil Mengungsi ke Utara

Editor: Afdal Namakule |  

Jumat 10-11-2023,08:23 WIB

Area di Gereja Ortodoks Yunani St. Porphyrius di Kota Gaza tempat ledakan terjadi. (Ali Jadallah/Anadolu/Getty Images)--

FIN.CO.ID- Sebanyak 92 staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut terbunuh di jalur Gaza dalam agresi militer Israel ke kota Palestina tersebut. 

Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Palestina PBB (UNRWA), mengatakan, ada sekitar 13.000 staf PBB dipekerjakan di Jalur Gaza. 

Dia mengatakan pihaknya tidak pernah mengalami kematian sebanyak itu dalam waktu singkat. 

Sementara itu, lebih dari 700.000 orang kini telah mengungsi ke sekolah-sekolah yang didirikan oleh UNRWA. “Agar aman di bawah bendera biru PBB,” katanya dilansir Anadolu, Jumat 10 November 2023.

BACA JUGA:


Warga Palestina berjalan di atas puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di daerah El-Remal di Kota Gaza pada 9 Oktober 2023. -Naaman Omar/apaimages/WAA via Wikimedia Commons-

"Namun, lebih dari 50 fasilitas tersebut kini telah diserang, menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya," tambah Lazzarini.

Warga Palestina yang mengungsi ke selatan Jalur Gaza juga tidak terbukti aman.  

"Semakin lama kematian terus berlanjut seperti yang diumumkan oleh Israel, semakin jauh kita menjauh dari prospek perdamaian di masa depan, menurut komisaris utama," kata Lazzarini

 Lazzarini mengatakan dalam wawancara bahwa dia sangat terkejut dengan apa yang dia temukan di Gaza.

BACA JUGA:

 
Api dan asap membubung di menara apartemen Palestina menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu, 7 Oktober 2023. Hamas membalas dengan menembakkan ribuan roket ke Israel (Foto AP/Adel Hana)--

“Situasinya memilukan,” keluhnya. Lazzarini mengatakan masyarakat kekurangan segalanya, mereka melarikan diri ke sekolah-sekolah UNRWA dan meminta roti dan air.

"Bahan bakarnya juga kekurangan," lanjutnya. "Jika tidak ada bahan bakar yang mencapai Gaza dalam beberapa hari ke depan, maka fasilitas-fasilitas utama tidak akan berfungsi lagi,” tambahnya.

Israel blokade pasokan bantuan dari segala penjuru. Hampir tidak ada bantuan internasional yang masuk. 

"Jika tidak ada perubahan dalam waktu dekat, banyak orang akan mati karena kurangnya bantuan kemanusiaan dan bukan karena pemboman," katanya.

 “Blokade ketat seperti itu tidak lebih dari hukuman kolektif,” tambah Lazzarini.

Dilansir dari DW, Militer Israel mengatakan sekitar 50.000 warga sipil meninggalkan Gaza utara menuju selatan wilayah Palestina pada hari Rabu,8 November 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara militan Hamas dan pasukan Israel.

 “Hari ini kita melihat bagaimana 50.000 warga Gaza berpindah dari Gaza utara ke Gaza selatan,” kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari. “Mereka pergi karena mereka memahami bahwa Hamas kehilangan kendali di utara, dan di selatan lebih aman.”

 “Hamas telah kehilangan kendali dan terus kehilangan kendali di wilayah utara,” kata Hagari.

 Dia menambahkan bahwa tidak akan ada gencatan senjata dengan militan Hamas, namun Israel telah mengizinkan jeda kemanusiaan pada waktu-waktu tertentu untuk memungkinkan warga pindah ke selatan.

Tentara Israel mengatakan mereka telah menghancurkan 130 terowongan milik Hamas di Jalur Gaza sejak konflik dengan militan Islam dimulai sebulan lalu.

 “Para insinyur tempur yang bertempur di Gaza menghancurkan senjata musuh dan mencari lokasi, mengekspos, dan meledakkan terowongan,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.

Israel mengatakan Hamas memiliki jaringan terowongan bawah tanah yang luas di Gaza.

Militer merilis video yang menunjukkan alat berat menggali pintu masuk terowongan dan mengangkat lempengan beton. Pasokan air dan udara di terowongan adalah bukti rencana masa tinggal yang lebih lama, kata pernyataan militer. Beberapa terowongan memiliki listrik.

Rata-rata, bangunan tersebut memiliki tinggi 2 meter (6,5 kaki) dan lebar 1 meter, namun beberapa di antaranya cukup besar untuk menampung kendaraan dan dibangun puluhan meter di bawah tanah untuk menahan serangan udara Israel, menurut militer. (*) 

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News

Sumber:

Sentimen: negatif (100%)