Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: UNHAN
Kab/Kota: bandung
Kasus: pembunuhan
Tokoh Terkait
GMNI Sebut Prabowo Subianto Paling Nyata Bantu Rakyat Palestina Lewat Aksi Kongkrit
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Imanuel Cahyadi, mengungkapkan apresiasi terhadap Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto atas dukungan dan kontribusi nyata yang diberikan kepada rakyat Palestina dalam upaya meringankan penderitaan mereka.
"Selaku Menhan, Pak Prabowo telah memberikan kontribusi nyata untuk membantu rakyat Palestina, bukan sekadar retorika atau pidato," kata Imanuel Cahyadi.
Salah satu bukti nyata adalah pemberian beasiswa kepada 22 mahasiswa Palestina, yang akan menjalani pendidikan S-1 di Universitas Pertahanan Republik Indonesia selama lima tahun.
Selain itu, Prabowo Subianto juga memastikan bahwa bantuan tahap pertama dari Indonesia kepada Palestina telah tiba di Mesir pada Senin, 6 November. Menurut Imanuel, sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo juga berencana mengirimkan kapal rumah sakit ke Palestina, yang akan digunakan untuk membantu pengobatan korban perang di Gaza.
Imanuel Cahyadi menegaskan, "Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa dukungan Prabowo terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka tidak dapat diragukan." Ia juga mencatat bahwa dukungan ini sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945, di mana Indonesia diharapkan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Baca Juga: Prabowo Subianto Siap ke Mesir Urus Pengiriman Kapal Rumah Sakit untuk Palestina
Dukungan nyata yang diberikan oleh Prabowo Subianto kepada rakyat Palestina juga mendapat apresiasi Imanuel Cahyadi, mengingat bahwa Palestina merupakan satu-satunya negara Konferensi Asia-Afrika yang hingga kini belum merdeka. Ia menyatakan, "Dukungan beliau adalah wujud nilai luhur dari Pancasila, UUD 1945, dan komitmen Indonesia dalam menjalankan Dasasila Bandung."
Dengan tindakan nyata ini, Prabowo Subianto memperkuat komitmen Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam mencapai kemerdekaan dan perdamaian di Timur Tengah.
Berikan Beasiswa 22 Mahasiswa Palestina
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memastikan bahwa program beasiswa dari pemerintah RI untuk mahasiswa asal Palestina akan terus tersedia sebagai kontribusi nyata Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina.
Menurut Prabowo, untuk membangun bangsa dan negara yang independen dan merdeka, diperlukan sumber daya manusia yang kompeten dan mampu membuat kebijakan secara mandiri.
"Saya kira beasiswa ini adalah kontribusi nyata Indonesia dengan cara mempersiapkan mereka. Ketika mereka mendapatkan kesempatan untuk merdeka, mereka akan siap mengendalikan negara mereka sendiri," kata Prabowo setelah menerima 22 mahasiswa Palestina di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, pada hari Rabu.
Pemerintah Indonesia pertama kali memberikan beasiswa penuh kepada 22 mahasiswa Palestina untuk menempuh pendidikan S-1 di Universitas Pertahanan selama 4 tahun, ditambah pendidikan Bahasa Indonesia selama 1 tahun.
Prabowo menegaskan bahwa pembangunan sebuah bangsa yang independen membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Mereka memerlukan para ahli, para dokter, para insinyur, dan berbagai bidang lainnya. "Inilah yang bisa Indonesia berikan. Kami membuka pintu untuk mendidik mereka. Semoga program ini berjalan terus sehingga dalam beberapa tahun, mereka akan menjadi dokter, ahli, insinyur, dan banyak lagi," tambah Prabowo.
Sebanyak 22 mahasiswa Palestina yang menerima beasiswa penuh berasal dari Tepi Barat (West Bank). Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, berharap bahwa mahasiswa asal Gaza juga dapat berpartisipasi dalam program beasiswa pemerintah Indonesia di masa mendatang. Saat ini, mahasiswa asal Gaza tidak dapat berpartisipasi karena situasi perang yang berkecamuk sejak bulan lalu. Militer Israel telah menggempur Gaza terutama dari udara, dan jumlah korban jiwa melampaui 10.000 orang.
"Tentu saja, saat ini kami kesulitan, bahkan kami tidak bisa masuk atau melakukan apa pun yang kami inginkan karena situasi seperti ini, seperti yang semua tahu, ada agresi, genosida, dan pembunuhan yang terjadi setiap hari hingga hari ini di Gaza," ungkap Dubes Zuhair menjelaskan.***
Sentimen: positif (100%)