Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: Perum BULOG
Tokoh Terkait
Dapat Perintah Impor Beras 1,5 Juta Ton, Bulog Mampu Segini
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas menyebut importasi beras tambahan hingga akhir tahun 2023 yang rencananya 1,5 juta ton hanya akan didatangkan sebanyak 1 juta ton. Hal ini menyusul karena Perum Bulog hanya menyanggupi impor dan terkontrak sebanyak 1 juta ton beras.
Sementara sisanya yang 500 ribu ton, kata Buwas akan hangus, tidak akan ditambahkan ke kuota impor 2 juta ton di tahun 2024.
"Yang 500 ribu (ton) langsung gak bisa carryover (dialihkan ke tahun depan), yang carryover hanya yang terkontrak tahun ini. Kalau mau (yang 500 ribu ton) itu harus diajukan lagi atau ditugaskan lagi oleh negara sebagai tambahan, karena itu kan penugasan 2023, ya harus terealisasi di tahun 2023 (juga)," jelasnya saat ditemui di Kompleks DPR RI, Rabu (8/11/2023).
Ia merinci, dari rencana tambahan 1,5 juta ton hingga akhir tahun 2023 itu yang sudah terkontrak ada 1 juta ton, di mana yang bisa terealisasi di tahun ini hanya sebanyak 600 ribu ton, sementara 400 ribu ton sisanya datang tahun depan.
Adapun alasan 500 ribu ton beras yang tidak bisa masuk atau kuota hangus itu, katanya, karena kemampuan bongkar muat RI yang tidak menyanggupi, serta pemerintah juga mempertimbangkan harga dan kualitas dari beras tersebut.
Foto: Pembongkaran Kapal Impor Beras. (Dok.Bulog)Pembongkaran Kapal Impor Beras. (Dok.Bulog)
"Kita kan memperhitungkan kontrak itu berkaitan dengan kemampuan bongkar muat, terus kemampuan kita membelinya juga, selain harga dan kualitas. Jadi kalau seperti sekarang, dalam situasi dolar naik segala macam akan mempengaruhi harga beli. Kalau harga belinya lebih mahal dari sini, ya gak ada gunanya," terang dia.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya akan berupaya agar kuota impor beras 500 ribu ton yang tidak terkontrak itu tidak hangus, dan bisa dilanjutkan importasinya di tahun 2024.
"Nanti kita mau ngomong ya, harusnya sih gak hangus, harusnya kita buatin tanda kutip diskresi tapi kalau misalnya itu tidak ya mau gimana lagi. Kita berarti nyerap saja (dari) lokal, kan pas waktunya," kata Arief saat ditemui di Kompleks DPR RI.
Arief mengatakan, pihaknya sudah membicarakan terkait hal itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, katanya, saat ini masih dalam proses pembahasan lanjutan.
"Sudah (bicara ke Presiden) kemarin. Sudah dibahas, nanti kita diskusi lagi yang 500 ribu ton. Ya kalau dari Presiden inginnya semua masuk, karena kita bantuan pangan 640 ribu ton lho, bantuan pangan 3 bulan. Masih dalam pembahasan biar gak hangus," pungkasnya.
[-]
-
RI Butuh Impor Beras 1,5 Juta Ton, Ini Penjelasan Bos Bulog(wur)
Sentimen: positif (97.7%)