Jokowi Heran Banyak yang Bilang Pemilu di Indonesia Gampang Diintervensi
Rilis.id Jenis Media: Nasional
RILISID, Jakarta — Presiden Joko Widodo mengaku heran dengan banyaknya pihak yang menganggap pemilu di Indonesia gampang diintervensi. Padahal, menurut Jokowi, pengawasan pemilu di Indonesia sangat ketat, termasuk adanya saksi-saksi dari partai politik di setiap tempat pemungutan suara (TPS).
Jokowi menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Rakornas Penyelenggara Pemilu, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
"Banyak yang menyampaikan bahwa Pemilu kita ini gampang diintervensi. Diintervensi dari mana? di setiap TPS itu ada saksi partai-partai," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, pemilu merupakan ajang demokrasi yang sangat besar dan diawasi oleh seluruh unsur masyarakat hingga di tempat pencoblosan.
"Semua TPS ada saksi dari partai-partai, belum juga aparat yang juga ada di dekat TPS. Artinya apa, pemilu ini pemilu yang sangat terbuka bisa diawasi oleh siapa saja, oleh masyarakat dan oleh media dan lain-lain," ucap Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, jangan ada pihak yang mencoba untuk mengintervensi pemilu. Karena, menurutnya, hal itu sangat sulit karena ketatnya pengawasan.
"Jadi jangan ada yang mencoba-coba untuk mengintervensi, karena jelas sangat-sangat sulit, karena di TPS tadi saya sampaikan ada saksi-saksi-saksi-saksi dari partai-partai politik," ucap Jokowi.
Ia mengingatkan semua penyelenggara pemilu untuk mempersiapkan sedetail mungkin semua tahapan Pemilu. Dia juga mendorong semua pihak turun ke lapangan.
"Oleh sebab itu, saya ingatkan kepada kita semua agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail, mempersiapkan segala sesuatunya dengan detail harus dicek harus diawasi harus turun ke lapangan untuk melihat," katanya.
Jokowi juga menyarankan agar penggunaan teknologi dimaksimalkan. Terutama, untuk mengajak masyarakat ikut menjaga ketenangan dan kedamaian selama penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Lakukan inovasi dengan masukan-masukan dari rakyat sehingga kita bisa menjaga suhu politik tetap kondusif tetap aman dan damai," tandasnya. (*)
Sentimen: positif (91.4%)