FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Noval Assegaf alias Gus Noval, memberikan komentar terkait polemik yang sedang menyelimuti Mahkamah Konstitusi (MK).

Selasa (7/11/2023) bisa menjadi penentuan nasib bagi putra Sulung Presiden Joko, Gibran Rakabuming Raka.

Pasalnya, jika Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) membatalkan putusan MK, maka Gibran gagal maju pada Pilpres 2024.

Menanggapi hal tersebut, Gus Umar mengaku tidak berharap banyak.

Hanya saja, dirinya sedikit penasaran dengan hasil putusan nantinya.

"Tidak dapat berharap banyak, tapi penasaran," kata Gus Umar dalam keterangannya di aplikasi X (7/11/2023).

Seperti diketahui, polemik mengenai bakal Cawapres pada Pilpres 2024 terus memanas.

Polemik ini berpusat pada syarat batas usia minimal capres-cawapres, yang saat ini menjadi isu utama di Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Kehormatan MKMK.

Dalam sorotan tersebut, salah satu nama yang tengah diperdebatkan adalah Gibran Rakabuming Raka, anak sulung dari Presiden Jokowi.

Gibran, yang sebelumnya menyatakan niatnya untuk maju dalam Pilpres 2024, menemui tantangan hukum karena masalah batas usia minimal.

Jika MKMK nantinya memutuskan, putusan MK yang sedang diuji coba adalah melanggar kode etik atau undang-undang yang berlaku, maka ini akan menjadi bukti hukum yang kuat untuk meminta pembatalan putusan MK tersebut.

Selanjutnya, putusan MKMK yang diumumkan pekan ini akan menjadi penentu akhir mengenai apakah Gibran Rakabuming Raka memenuhi syarat usia untuk maju dalam Pilpres 2024.

Keputusan ini diprediksi akan memengaruhi dinamika politik dan kontroversi seputar pertarungan Pilpres 2024.

(Muhsin/fajar)