Saya telah mengajukan pengunduran diri dalam jabatan tersebut kepada Presiden melalui Bapak Kepala Staf Kepresidenan

Juri mengatakan niatnya untuk bergabung dalam Tim Kampanye Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden.

"Alasan pengunduran diri saya adalah untuk menjaga netralitas ASN) dalam Pemilu 2024," ucapnya.

Dalam pernyataannya Juri menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dalam andil mengelola komunikasi pemerintah.

. KSP sebut pemerintah tak akan campuri putusan MK soal pemilu

. KSP: Pemerintah tetap laksanakan pilkada 2024 sesuai jadwal

"Sekaligus saya juga mohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan selama ini dalam menjalankan tugas dan amanah," katanya.

Juri juga mendoakan Presiden dan keluarga, Moeldoko dan keluarga serta seluruh pejabat dan seluruh jajaran di lingkungan Istana yang selama ini bekerja sama akan lebih semangat bekerja mengawal berjalan-nya pemerintahan.

Laman Kantor Staf Presiden menginformasikan, Juri Ardiantoro dilantik menjadi Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan oleh Moeldoko pada Juni 2020 dalam rangka membantu kerja Presiden dan Wakil Presiden.

Juri bergelar Doktor Sosiologi lulusan University of Malaya, Malaysia, dikenal sebagai pegiat isu tentang pemilihan umum.

Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah pada 6 April 1973 ini pernah menjadi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat pada 2016-2017.

Pada 2018, dia dilantik menjadi Tenaga Ahli Utama (TAU) KSP dan sejak 22 Juni 2020 dilantik menjadi Deputi IV KSP Bidang Informasi dan Komunikasi Politik.

Selain menjabat sebagai Deputi IV KSP, Juri juga masih menjadi salah satu ketua di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Chandra Hamdani Noor
COPYRIGHT © ANTARA 2023