Sentimen
Positif (88%)
4 Nov 2023 : 01.15
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Honda

BUMN: PT Pertamina

Kab/Kota: bandung, Bogor, Solo

Jadikan Sosmed Rujukan Inovasi Desain Baju Batik, Kunci Sukses Bisnis Batik

4 Nov 2023 : 01.15 Views 2

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

Jadikan Sosmed Rujukan Inovasi Desain Baju Batik, Kunci Sukses Bisnis Batik

MerahPutih.com - Aryatie Sekar Asih (56) tak pernah menyangka usaha bisnis batik "Batik Sekar Asih" yang dirintis sejak 2009 bisa bertahan sampai sekarang.

Ia pun awalnya menjual aksesoris. Kemudian berpaling berjualan baju batik setelah melihat adanya peluang baju batik laris, pasca 2009 lalu, UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya dari Indonesia.

Baca Juga:

Jersey Kontingen Indonesia di Asian Para Games 2022 Bermotif Batik Megamendung

"Tidak sekedar jualan, saya punya keahlian memilihkan mana baju yang cocok untuk pelanggan yang datang," ujar Aryatie, Jumat (3/11).

Dia mengatakan ketelatenan melayani pelanggan ini didapat dari pengalamannya sejak 2024 ketika masih jualan aksesoris. Namun, bisnis aksesoris ini mulai meredup sekitar tahun 2009.

"Banyak pesaing menjadi kendala utama bisnis aksesorisnya tidak berjalan mulus. Masalah lainya adalah aksesoris ini kan nggak semua orang butuh," katanya.

Ia mengatakan semua karyawannya yang saat itu totalnya delapan orang, dialihkan semua untuk menjaga outlet hingga menata display baju batik. Semua batiknya diambil dari temannya.

"Saya ambil dari teman saya, kebetulan dia punya usaha produksi batik,” kata dia.

Setelah berjalan beberapa waktu di Solo Grand Mall, kata dia, usahanya merambah ke outlet baru di Solo Square. Dirinya juga mulai membangun jejaring dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop UMKM) Kota Solo. Bersama dengan Dinkop UMKM ini, Aryatie mulai diajak untuk pameran ke berbagai macam kota.

”Saya diajak ke Aceh, Jakarta, Bandung dan beberapa kota lainnya hingga di luar Jawa. Setelah berjalan beberapa waktu, di tahun 2011 saya mulai berani membuat sendiri dengan garmen sendiri," papar dia.

Ia pun juga mengambil batik dari para pengrajin di Pasar Klewer, Solo dan mencari penjahit sendiri. Aryatie yang saat itu tidak memiliki pengalaman sebagai desainer, hanya bermodalkan sering melihat-lihat baju saat di pameran di kota-kota lain.

"Jakarta dan Bandung menjadi rujukan fashion yang biasanya memberikan referensi model baju. Apalagi fashion di Jakarta dan Bandung kan bagus-bagus. Saya tiru modelnya, tapi saya buat dan aplikasikan dalam kain batik," ucap dia.

Baca Juga:

Castrol LCR Honda Sematkan Aksen Batik dan Logo Bengkel Lokal

Dia mengaku juga menjadikan media sosial (medsos) membuat desain. Dimana banyak orang berinteraksi di medsos, ia memperhatikan desain baju yang dipakai.

"Saya juga melihat-lihat selera di pasaran seperti apa, kadang saya juga melihat model di sosial media,” katanya.

Berbekal keterampilan inilah dirinya mulai mengembangkan usahanya semakin lebar. Bahkan Sekar Asih bisa membuka outlet di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, seperti di Gandaria City, Citraland Bogor hingga ke Trans Studio Bandung. Dia menempatkan satu orang lokal yang dia percayai menjaga outletnya.

”Selain itu saya memutuskan untuk membuka outlet di Jakarta dan Bandung karena saat itu di Solo kondisinya sedang agak turun," ucap dia.

Usahanya Sekar Asih yang menjadi binaan dari Dinkop UMKM, kata dia dikenalkan untuk menjadi binaan Pertamina. Saat itu dirinya tertarik ikut karena bisa membuat Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), dimana selama ini dirinya sangat sulit memproses.

Selain itu, dirinya juga terbantu karena di saat pandemi, kondisi keuangan sangat sulit. Dengan mendapat pinjaman dari Pertamina ia bisa lebih mengembangkan usaha sedang lesu di kala pandemi.

"Sekarang ini perkembangan usahanya menunjukkan ke arah yang lebih baik. Dalam sepekan, bisa memproduksi hingga 200 potong. Jumlah ini sudah naik dua kali lipat di masa pandemi lalu.

Ia berharap bisnisnya berkembang dan berjalan lebih baik lagi. Bermodalkan adaptasi di tiap kondisi menjadikan usahanya tetap berjalan meski sudah belasan tahun digeluti.

"Saya juga berharap karyawan yang ada di bawah naungannya bisa tetap bekerja dengan baik. Sekarang ada tujuh penjahit dan dua orang yang menjaga outlet," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga;

Inspirasi Berbusana Batik Biar Terlihat Modis

Sentimen: positif (88.9%)