Turki Tarik Dubes dari Israel, Hubungan 2 Negara Panas Lagi
iNews.id Jenis Media: Nasional
ISTANBUL, iNews.id - Turki menarik duta besarnya (dubes) untuk Israel, Sabtu (4/11/2023), untuk berkonsultasi. Penarikan ini dilatarbelakangi serangan brutal pasukan Zionis ke Jalur Gaza.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki menyatakan, Israel telah memicu tragedi kemanusiaan secara terang-terangan di Jalur Gaza.
“Mengingat tragedi kemanusiaan di Gaza yang disebabkan oleh serangan terus-menerus oleh Israel terhadap warga sipil serta penolakan Israel terhadap seruan gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan berkelanjutan yang tanpa hambatan, maka diputuskan untuk memanggil kembali Duta Besar kami di Tel Aviv, Yang Mulia Sakir Ozkan Torunlar, ke Ankara untuk berkonsultasi,” bunyi pernyataan Kemlu Turki, dikutip dari Anadolu.
Tentara Zionis Israel memperluas serangan udara di Jalur Gaza, mengincar permukiman-permukiman warga sipil. Dalam serangan paling brutal sejak perang dengan pejuang Palestina di Gaza pada 7 Oktober lalu, pasukan Israel membombardir kamp pengungsi Jabalia menewaskan 195 orang.
Hingga Sabtu malam, setidaknya 9.488 warga Gaza meninggal dunia, sebanyak 3.900 lebih di antaranya adalah anak-anak. Selain itu, lebih dari 24.000 lainnya menderita luka.
Hubungan kedua negara panas-dingin beberapa kali dipicu konflik di Gaza. Belum lama ini Turki memulihkan hubungan diplomatik lagi dengan Israel terkait perang 11 hari di Gaza pada 2021.
Dalam konflik terbaru ini, Israel mengancam akan mengevaluasi hubungannya dengan Turki terkait pernyataan keras Presiden Recep Tayyip Erdogan. Dalam orasinya saat Rapat Akbar Palestina di Istanbul yang dihadiri ratusan ribu orang pekan lalu, Erdogan mengatakan akan memperkenalkan negara Israel sebagai penjahat perang kepada dunia.
Pernyataan itu membuat murka Israel. Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Eli Cohen mengatakan akan mengirim balik diplomatnya untuk mengevaluasi hubungan dengan Turki. Sebelum pernyataan itu disampaikan, Israel sudah memanggil para diplomatnya dari Turki terkait alasan keamanan.
Editor : Anton Suhartono
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Sentimen: negatif (99.8%)