Sentimen
Netral (99%)
5 Nov 2023 : 06.28
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga

Kab/Kota: Surabaya, Jember, Malang, Madiun

Inilah 16 Pejabat Eselon II Pemprov Jatim yang Baru Dilantik

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

5 Nov 2023 : 06.28
Inilah 16 Pejabat Eselon II Pemprov Jatim yang Baru Dilantik

Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa melantik 16 orang pejabat eselon II hasil open bidding atau seleksi terbuka di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (15/9/2021).

Pelantikan para pejabat eselon II ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 821.2/3583/204/2021 Tentang Pengangkatan Dalam Jabatan.

Berikut 16 nama hasil seleksi terbuka yang panselnya diketuai oleh Prof Muhammad Nuh ini. Yakni, Dr Erwin Astha Triyono dilantik sebagai Kepala Dinas Kesehatan, Ir Indyah Aryani sebagai Kepala Dinas Peternakan, Dr Muhammad Isa Anshori sebagai Kepala Dinas PU Sumber Daya Air, Eddy Tambeng Widjaja sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga, R Heru Wahono Santoso sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim.

Kemudian, Imam Hidayat sebagai Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jatim di Jember, Eddy Supriyanto sebagai Kepala Bakorwil Madiun, Ir Budi Sarwoto Kepala Bakorwil Malang.

Kemudian, Ir Sigit Panoentoen sebagai Kepala Biro Administrasi Pembangunan (AP) Setdaprov Jatim, Moh Ali Kuncoro sebagai Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jatim, Dr Ramliyanto sebagai Kepala Biro Organisasi Setdaprov Jatim, dan Endy Alim Abdi Nusa sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang Jasa Setdaprov Jatim.

Selanjutnya, ada Iwan sebagai Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, dr Widodo Budi Prasetyo sebagai Wakil Direktur Pelayanan Penunjang RSUD dr Saiful Anwar, dr Abdul Rohim sebagai Wakil Direktur Penunjang Pendidikan dan Penelitian RSU dr Soetomo dan dr Muhammad Rizal sebagai Direktur RSUD Karsa Husada Batu.

Khofifah menyampaikan, para pejabat yang dilantik adalah hasil proses open bidding atau seleksi terbuka. Mereka akan menduduki jabatan kepala dinas di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang sempat kosong dan diisi oleh Pelaksana tugas (Plt).

“Mereka dari eselon III menjadi eselon II. Ada yang II A ada yang II B. Posisi sekarang sebagai policy maker. Terima kasih kepada seluruh Plt yang telah melaksanakan tugas selama ini,” katanya.

Ia berpesan agar para pejabat eselon II ini dapat melaksanakan tugas dan mandat sebaik-baiknya. Karena, mereka memiliki tanggung jawab lebih berat dibandingkan jabatan sebelumnya.

Oleh karena itu sebelum Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) turun dalam tujuh hari ke depan, Khofifah mengimbau agar para pejabat yang baru saja dilantik ini mendapatkan wawasan yang lebih komprehensif tentang tugas dan tanggung jawab ketika menjadi eselon II, baik eselon II A maupun II B.

“Tugas dan tanggung jawab itu beragam sumber institusinya. Maka saya ingin dalam waktu 2-3 hari ke depan kurikulumnya sudah disiapkan. Pertama, adalah hal-hal yang terkait dengan akuntabilitas, baik kinerja maupun keuangan,” jelas Khofifah.

Mereka bakal menerima beragam materi terkait akuntabilitas keuangan dari BPK, BPKP dan KPK. Selanjutnya, Kemenpan RB, Kemendagri dan Kemenkeu. Tujuannya, agar saat menjalankan amanah para pejabat ini bisa menjaga kehati-hatian namun tetap Cettar. Cepat, efektif, efisien, transparan dan responsif.

“Yang tidak kalah pentingnya karena eselon II A maupun B ini adalah policy maker di bidangnya. Maka kita membutuhkan format leadership yang bisa memanage institusi masing-masing dengan perform sebagai seorang Kepala OPD,” ujar Khofifah.

Para narasumber tersebut diharapkan bisa memberikan penguatan dari seluruh kompetensi dan potensi yang dimiliki. Lalu, diikuti dengan ruh kepemimpinan yang kuat.

Karena proses pelantikan saat ini, jelas Khofifah, berbeda saat pelantikan pejabat eselon II pada Juli 2021 lalu.

“Kalau lebih banyak dulu di bulan Juli itu lebih kepada rotasi atau mutasi. Jadi, pada dasarnya mereka sudah pada posisi eselon II,” terangnya.

“Tetapi bahwa yang sekarang ini saudara akan bergerak untuk menjadi komandan di masing-masing institusi yang saudara pimpin sesuai dengan tupoksi,” jelas Khofifah lagi.

“Maka apa yang menjadi tambahan wawasan dan pengetahuan sebagai seorang komandan di masing-masing OPD di masing-masing tim, maka saya ingin saudara bisa menyiapkan super tim. Tentu Kepala dinas, Kepala Biro, membutuhkan sekretaris dan seterusnya. Jadikan mereka super tim di lingkungan tugas dan fungsi saudara-saudara sesuai tupoksinya,” tambah Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Airlangga tersebut.

Ada sebanyak 16 nama pejabat eselon II hasil open bidding yang dilantik pada siang ini. Namun, ada tambahan satu nama yakni Budi Santoso sebagai Kepala Pelaksana BPBD Jatim.

“Pada saat pelantikan yang lalu beliau masih dalam posisi isolasi mandiri. Sehingga, pelantikan dilaksanakan hari ini. Kalau dihitung ini menjadi 17 orang,” ujar Khofifah. (tok/kun)


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Sentimen: netral (99.2%)