Sentimen
Negatif (100%)
2 Nov 2023 : 23.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Koja

Kasus: Teroris, teror

Tokoh Terkait
Noordin M Top

Noordin M Top

6 Pelajar Penyebar Teror Bom KTM Ditangkap, Polisi: Mereka Nge-Prank Ngaku Noordin M Top

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

2 Nov 2023 : 23.53
6 Pelajar Penyebar Teror Bom KTM Ditangkap, Polisi: Mereka Nge-Prank Ngaku Noordin M Top

JAKARTA - Sebanyak enam pelajar SMAN 114 Jakarta yang terlibat melakukan teror bom langsung ditangkap polisi, dan dilakukan pemeriksaan.

Kapolsek Koja, Kompol Muhamad Syahroni mengatakan, dari pemeriksaan enam pelajar masing-masing berinisial FA, H, RF, KH, dan seorang pelajar wanita SAL menyatakan bahwa motif teror bom ini dilakukan hanya untuk lelucon atau prank antar teman sekolah.

"Motif mereka berdasarkan pengakuan daripada saudara FA dan H ingin apa bahasa anak-anak sekarang tuh, nge-prank ya, mereka ini nge-prank," Kata Syahroni dalam konferensi pers di Mapolsek Koja pada Kamis (2/11/2023) malam.

Adapun niat lelucon yang berujung meresahkan ini terjadi saat empat orang pelajar berniat mengerjai rekannya H yang dikenal sebagai orang yang cupu (culun punya) dalam pergaulannya. Dari sinilah ke empatnya mulai melancarkan ide jahil.

Saat jam belajar pagi tadi, FA membuat profil WhatsApp dengan foto dan nama Noordin M. Top yang merupakan sosok gembong teroris yang telah mati ditembak pada 2009 silam. Dari sini, FA mengirimkan pesan kepada H akan ada aksi pengeboman di KTM.

"Isi pesannya akan melakukan pengeboman di daerah Koja di atau di KTM, kemudian ditambahkan, jika kamu peduli dengan Noordin M. Top, kamu harus mengikuti acara pengeboman, jadi ini dikirim ke IG," Terang Syahroni.

H yang menerima pesan dari FA kemudian meneruskan pesan itu ke akun Instagram Koja Trade Mall. Manajemen mall kemudian menjadikan pesan tersebut sebagai alat untuk melaporkan adanya ancaman teror bom ke pihak kepolisian.

Follow Berita Okezone di Google News

Polisi kemudian menangkap H dan FA, tak hanya itu, tiga pelajar lainnya RF, KH, dan SAL ikut tergabung dalam satu grup WhatsApp yang sama dengan FA, sehingga turut diamankan dalam aksi teror bom yang membuat gempar wilayah Jakarta.

Hingga saat ini, polisi belum menetapkan status tersangka terhadap keenam pelajar. Polisi juga masih terus menggali motif maupun tujuan para siswa melakukan lelucon yang bisa membuat kecemasan masyarakat luas.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA N 114 Jakarta, Dwi Priyo Eko Santoso mengatakan pihaknya tidak akan memberikan sanksi atau hukuman terhadap siswa yang melakukan tindakan penyebaran teror bom. Menurutnya, sekolah hanya memberikan ilmu pengetahuan dan bukan hukuman.

"Kami labelnya adalah pendidikan, pendidikan tentunya mendidik anak itu memerlukan waktu dan tidak bisa dibatasi apalagi anak ini belum ada terindikasi jaringan apapun hingga menimbulkan keresahan. Tentu bagian kami untuk penjelasan dan pembinaan," Pungkasnya.

Sentimen: negatif (100%)