Djarot merasa gagal mendidik Gibran sebagai kader PDIP.

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyeberang ke Koalisi Indonesia Maju untuk dicalonkan sebagai wakil Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Langkah politik Gibran itu membuat Djarot Saiful Hidayat selaku Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi merasa gagal.

“Saya gagal. Di beberapa hal saya gagal, termasuk (kejadian) Mas Gibran misalnya,” kata Djarot dalam diskusi Ganjar Center, Jakarta, Senin (30/10).

Secepatnya Bertemu FX Rudy, Gibran Rakabuming Akan Bahas KTA PDIP

Padahal, Djarot senantiasa menanamkan tiga prinsip kepada para kader PDIP di Sekolah Partai, yakni disiplin, loyal, dan ikhlas.

“Di dalam membangun ideologi dan kaderisasi selalu dibahas dan digelorakan tiga. Satu disiplin, selalu disiplin. Disiplin bicara, disiplin teori, disiplin waktu," ujar Djarot.

"Kedua loyal, jadi kader itu dididik betul untuk loyal. Loyal terhadap apa? Loyal terhadap ideologi, loyal terhadap tujuan negara, dan loyal kepada aturan partai. Ketiga, ikhlas. Jadi, disiplin, loyal, dan ikhlas," lanjut kontestan Pilgub DKI 2017 itu.

Menurut Djarot, Gibran tak memiliki tiga hal itu sehingga ia merasa tidak berhasil membimbing putra sulung Presiden Jokowi tersebut.

“Tidak ada loyalitas, tidak ada disiplin, tidak ada ikhlas, dan tidak ada semua," jelasnya.

Lebih lanjut, Djarot membicarakan kader yang sudah terasah dari segi kedisiplinan hingga loyalitas. Dia pun mencontohkan Ganjar Pranowo sebagai kader terbaik.

"Yang berhasil itu Mas Ganjar Pranowo, itu termasuk yang sangat berhasil, karena Mas Ganjar kan pernah dirayu-rayu kan sebelumnya oleh partai yang lain, dirayu-rayu, dia bilang ‘tidak, saya kader PDIP’," pungkasnya.