Sosok Jenderal Yoga Sugomo yang Berani Minta Soeharto Tak Maju Pilpres 1988
Okezone.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Mengulik sosok Jenderal Yoga Sugomo yang berani minta Soeharto tak maju Pilpres 1998. Lantaran, dia meminta Soeharto untuk tidak maju lagi dalam pemilihan umum Presiden tahun 1988.
Seperti yang telah diketahui bahwa sosok Soeharto pada saat itu sudah memimpin selama 22 tahun menjadi seorang kepala negara.
Di tahun 1988, Soeharto yang saat itu sudah berumur 67 tahun lantas ingin kembali maju dalam pilpres.Namun upanya Soeharto sempat dijegal oleh sosok Jendaral bernama Yoga Sugomo mengambil langkah bijak dan berani.
Lantas siapakan sosok jendral Yoga Sugomo sebenarnya? Dia adalah Kepala Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN) merangkap sebagai Kepala Staf Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (KasKopkamtib) pada 1980-1989.
Ia juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Persatuan Bangsa-Bangsa.
Follow Berita Okezone di Google News
- Berikut ini mengulik sosok Jenderal Yoga Sugomo yang berani minta Soeharto tak maju Pilpres 1998:
Yoga Sugama merupakan salah satu jenderal yang terkenal di masa Soeharto. Ia juga berada di lingkaran dekat Soeharto sebagai orang kepercayaannya. Yoga Sugama menjabat sebagai Kepala BIN saat lembaga tersebut masih bernama Komando Intelijen Negara (KIN). Posisi ini ditempatinya pada periode 1966-1967.
Menjadi Kepala KIN, Yoga Sugama bertanggung jawab langsung kepada Soeharto yang menjabat Pangkopkamtib. Tak cuma sekali, dia kembali ditunjuk menjadi Kepala BIN saat bernama Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN), tepatnya pada periode 1974-1989
Yoga berkenalan dengan Soeharto pada saat ia menjadi Asisten Kodam Diponegoro. Sejak itu, ia semakin dengan dekat Soeharto.
Sebagai orang kepercayaan, Yoga berani untuk memberikan informasi mengenai intelijen secara terbuka tanpa ada yang ditutupi. Keberaniannya juga tampak saat ia menyarankan Soeharto untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden. Hal ini dilakukannya sebelum pemilu 1988, berdasarkan hasil analisisnya. Namun, Soeharto bersikukuh hingga berhasil memenangi pemilu dan melanjutkan kekuasaannya.
(RIN)
Sentimen: positif (99.9%)