Sentimen
Negatif (99%)
27 Okt 2023 : 07.15
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Secara De Facto Gibran Tak Lagi di PDI-P, tapi Tak Ada Pemecatan

27 Okt 2023 : 14.15 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Secara De Facto Gibran Tak Lagi di PDI-P, tapi Tak Ada Pemecatan

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka secara otomatis tak lagi menjadi bagian dari PDI-P.

Hal ini disampaikan sejumlah elite PDI-P pada Kamis (26/10/2023), sehari setelah PDI-P Gibran mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun menyatakan, Gibran tak lagi bersama partai banteng moncong putih.

Melalui sebuah keterangan pers yang disebarkan kepada awak media, Komarudin yang biasa mengurusi pemanggilan para kader banteng 'bermasalah' angkat bicara mengenai Gibran.

Baca juga: Ketua DPP: Tanpa Diberhentikan, Rakyat Sudah Anggap Gibran Keluar dari PDI-P

Komarudin menyebut karier politik Gibran sudah selesai di PDI-P setelah resmi menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.

Dia kemudian mengingatkan pesan dan arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada setiap kader untuk tidak boleh bermain dua kaki.

“Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM (Koalisi Indonesia Maju). Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh," kata Komarudin dalam keterangannya, Kamis.

Anggota DPR Fraksi PDI-P menganggap, keluarnya kader adalah hal biasa di PDI-P. Sebab, dia sudah terbiasa melihat kader yang berpindah, berhenti atau beralih ke partai politik lain.

Dia menilai, Gibran sudah tidak tegak lurus dengan instruksi partai yang menekankan larangan untuk tidak bermain dua kaki.

"Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan Partai dan TPN Ganjar-Mahfud,” kata Bung Komar, panggilan akrabnya.

Komarudin pun mempersilakan masyarakat untuk melihat karakter putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Menurutnya, masyarakat berhak menilai Gibran karena merupakan sosok bakal calon pemimpin Indonesia ke depan.

Baca juga: Gibran Tak Masalah jika Dicap Pengkhianat karena Jadi Cawapres Prabowo

Meski begitu, Komarudin juga mengaku memiliki hak untuk membandingkan Gibran dengan bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo, Mahfud MD.

"Kalau mau dibandingkan sesama calon wapres, siapa yang meragukan Prof. Mahfud MD dengan latar belakang pendidikan, integritas, pengalaman, dan karakternya. Jadi tenang dan optimis saja. Terus kerja dan turun ke bawah," tutur anggota DPR Fraksi PDI-P ini.

PDI-P tagih etika politik Gibran

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P sekaligus Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI-P (TKRPP PDI-P) Ahmad Basarah mengingatkan Gibran soal etika politik dalam keanggotaan partai.

Basarah mengatakan, setelah dianggap sudah keluar partai, mestinya Gibran mengundurkan diri secara resmi. Hal itu kini ditagih PDI-P sebagai bagian etika berpolitik.

Sentimen: negatif (99.6%)