WASHINGTON - Mike Johnson terpilih sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS), mengakhiri kekacauan selama berminggu-minggu dan pertikaian Partai Republik di Capitol Hill.

Anggota parlemen konservatif Louisiana itu menang dengan 220 suara di majelis rendah Kongres.

Johnson adalah orang keempat dari Partai Republik yang dinominasikan untuk jabatan tersebut sejak penggulingan Kevin McCarthy pada 3 Oktober.

Calon sebelumnya, Tom Emmer dari Minnesota, tiba-tiba keluar dari perlombaan pada Selasa, (23/10/2023) setelah sekira empat jam.

Keberhasilan Johnson dalam pertarungan sengit dengan Ketua Parlemen mewakili kemenangan bagi faksi Partai Republik yang secara ideologis beraliran kanan dan berpihak pada Trump, serta kekalahan bagi kelompok moderat, yang kandidatnya kesulitan mendapatkan daya tarik di kalangan perwakilan konservatif di Capitol Hill.

Ia menyebutkan keamanan perbatasan, inflasi dan konflik di Timur Tengah sebagai beberapa prioritas utamanya sebagai Ketua.

“Tantangan yang kita hadapi sangatlah besar, namun sekaranglah waktunya untuk mengambil tindakan, dan saya tidak akan mengecewakan Anda,” kata Johnson sebagaimana dilansir BBC. “Kami tahu bahwa ada banyak hal yang terjadi di negara kami, di dalam negeri dan di luar negeri, dan kami siap untuk kembali bekerja untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.”

Follow Berita Okezone di Google News

Johnson juga mengambil posisi yang sangat konservatif dalam sejumlah isu kebijakan, termasuk hak aborsi dan pernikahan sesama jenis, yang ditentangnya, yang dapat mempersulit upayanya untuk mencapai kesepakatan.

Seperti banyak anggota sayap kanan partainya, Johnson juga menentang bantuan lebih lanjut AS ke Ukraina.

Pandangannya telah memicu kekhawatiran di antara beberapa anggota Partai Demokrat.

Johnson adalah tokoh kunci dalam upaya untuk menentang secara hukum hasil pemilihan presiden tahun 2020, dan mendesak Trump untuk "terus berjuang" dan "menghabiskan semua upaya hukum yang tersedia".

Mantan pengacara dan pembawa acara radio yang berwatak lembut ini telah bertugas di DPR sejak 2016 dan merupakan mantan ketua Komite Studi Partai Republik, sebuah posisi yang sering dilihat sebagai langkah awal menuju posisi kepemimpinan di dalam partai.