AYOBANDUNG.COM -- Pertumbuhan ekonomi Kota Solo semakin berkembang pesat sejak 2 tahun kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka.

Namun pembangunan infrastruktur besar- besaran di Kota Solo yang dananya diketahui dari APBN ini memancing sorotan tajam dari berbagai pihak usai resminya Wali Kota Solo menjadi cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Kucuran dana APBN untuk Kota Solo ini dinilai akan membuat adanya kecemburuan daerah lain, bahkan kemudahan Gibran menggunakan APBN dianggap adanya indikasi penyalahgunaan kekuasan dan nepotisme.

Sebab Pembangunan infrastruktur di Kota Solo ini dibilang sangat kontras dengan daerah lainnya.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ekonom sekaligus Direktur Center Of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira.

Bhima mengungkapkan jika besarnya anggaran APBN yang digelontorkan ke Kota Solo ini menciptakan kesan daerah yang diistimewakan oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Hanya 1,5 Jam dari Kota Bandung, Bisa Ngopi Sambil Disuguhi Pemandangan seperti Sungai Aare di Swiss

Lantaran pertumbuhan ekonomi yang meningkat tajam ini lantaran banyaknya Pembangunan infrastruktur yang kontras dengan daerah daerah di Jawa Tengah lainnya.

Padahal banyak kepala daerah yang kinerjanya cukup bagus, namun Pembangunan infrastruktur daerahnya minim lantaran keterbatasan anggaran APBD.

Hal ini lah yang membuat Bhima menganggap akan adanya ketimpangan pembangunan antara Solo dengan daerah Jawa Tengah yang lain.

Tak hanya itu, Pembangunan infrastruktur besar- besaran di Kota Solo yang dibiayai dari APBN ini mengarah pada indikasi penyalahgunaan kekuasaan dan nepotisme.

Pasalnya diketahui Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung dari presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Sehingga mudahnya dana APBN mengucur untuk Kota Solo ini dianggap lantaran kedekatan hubungan keluarga Walikota dengan Presiden RI yang merupakan hubungan ayah dan anak.

Diketahui kucuran dana APBN ini diberikan paling banyak dari dua instansi pusat yakni Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR.

Baca Juga: Pensiun Dini PLTU Batu Bara Gunakan Dana APBN, Apakah Cukup? ini Kata Wakil Ketua Komisi VII DPR

Ada belasan proyek Pembangunan infrastruktur yang anggarannya dikucurkan dari pemerintah pusat alias menggunakan APBN yang ada di Kota Solo.

Adapun proyek Pembangunan infrastruktur tersebut adalah

1. Revitalisasi Taman Balekambang

2. Revitalisasi Pasar Jongke

3. Revitalisasi Pasar Mebel Gilingan

4. Penataan Jalan Ngarsopuro- Gatot Subroto

5. Rel Layang Simpang Joglo

6. Revitalisasi Pasar Legi

7. Renovasi Pura Mangkunegaran

8. Revitalisasi Keraton Kasunan

9. Pembangunan Rusun Putri Cempo

10. Pembangunan Viaduk Gilingan

11. Bantuan transportasi bus

12. Pembangunan ulang Rusunawa Semanggi

13. Perbaikan Jembatan Jurug

14. Renovasi Stadion Manahan

15. Revitalisasi Lokananta

16. Poyek Hibah seperti Pembangunan Masjid Sheikh Zayed, Islamic Center dan Rencana Pembangunan GOR Indoor Manahan

Demikianlah informasi terkait Pembangunan ekonomi Kota Solo yang diketahui menggunakan kucuran APBN yang menuai sorotan tajam publik hingga terindikasi menimbulkan kecemburuan daerah lain.