23 Oktober 2023 13:47 WIB

Teddy menganggap majunya Gibran di Pilpres 2024 tidak melanggar aturan apapun.

Teddy Gusnaidi (twitter.com/teddgus)

JAKARTA, JITUNEWS.COM – Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai majunya Gibran Rakabuming Raka dalam kontestasi Pilpres 2024 tidak melanggar adab dan etika sama sekali. Ini sekaligus membantah anggapan sejumlah pihak bahwa keikutsertaan putra sulung Presiden Jokowi itu di Pilpres merupakan sebuah pelanggaran etika.

“Kata mereka, Gibran jadi Cawapres, melanggar adab dan etika! Saya bilang, di Indonesia, yang bisa menentukan seseorang melanggar atau tidak melanggar adab dan etika hanya saya. Jadi menurut saya, Gibran sama sekali tidak melanggar adab dan etika,” kata Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulisnya, disitat Senin (23/10).

Lebih lanjut, Teddy menilai ‘serangan’ bertubi-tubi yang dihadapi Gibran belakangan ini terjadi karena ia menjadi pasangan Prabowo, bukan Ganjar Pranowo.

Gibran Resmi Jadi Cawapres Prabowo, Bobby Nasution: Mudah-mudahan Tidak Dilema

“PDIP pernah punya rencana untuk jadikan Gibran Cawapresnya Ganjar. Bahkan Puan mengatakan menunggu putusan MK (soal batas usia minimal capres-cawapres),” ujar eks Dewan Pakar PKPI itu.

Seperti diketahui, Ketua DPP PDIP Puan Maharani sempat menyatakan nama Gibran Rakabuming Raka akan dipertimbangkan jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan batas umur capres dan cawapres.

Pada Senin (16/10) lalu, MK menetapkan batas usia minimal pencalonan Pilpres tetap 40 tahun. Hanya saja, hal tersebut tak berlaku bagi mereka yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala daerah berdasarkan hasil pemilu.