Sentimen
Negatif (100%)
23 Okt 2023 : 18.17
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Paris, London, New York, Berlin, Tel Aviv, Los Angeles

Kasus: Teroris, teror

Israel Makin Gila, Korban Tewas 6144

24 Okt 2023 : 01.17 Views 1

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Israel Makin Gila, Korban Tewas 6144

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel masih terus melancarkan serangan ke Gaza, Palestina. Bahkan negeri itu semakin menggila dan berjanji meningkatkan pemboman terhadap daerah kantong tersebut.

-

-

Ancaman ke Gaza muncul di tengah janji Tel Aviv yang ingin melancarkan serangan darat besar-besaran ke Gaza guna "menghancurkan" kelompok Hamas. Mengutip CNBC International, pemerintah PM Benjamin Netanyahu telah menegaskan akan menyerang sasaran yang dapat dianggap sebagai ancaman bagi pasukan daratnya.

Berikut faktanya dirangkum CNBC Indonesia, Senin (23/10/2023).

Korban Tewas 6.144

Perang Israel-Hamas kini memasuki hari ke-16. Ini merupakan perang paling mematikan di antara lima perang di Gaza bagi kedua belah pihak.

Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu mengatakan jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai sedikitnya 4.651 orang sementara 14.254 orang lainnya terluka. Kementerian juga mengatakan 93 warga Palestina pun tewas dalam kekerasan dan serangan Israel di wilayah Palestina lain, Tepi Barat.

Israel sendiri mencatat dari 1.400 orang di Israel telah terbunuh, sebagian besar dalam serangan awal Hamas. Selain itu, 203 orang diyakini ditangkap oleh Hamas selama serangan tersebut dan dibawa ke Gaza.

Warga Gaza Dilabel Israel Teroris

Warga Gaza sendiri dilaporkan telah menerima peringatan baru dari militer Israel. Di mana mereka diminta berpindah ke Gaza Selatan dari Utara.

Bahkan Israel mengancam melabeli warga dengan "organisasi teroris" jika tetap tinggal di sana. Dalam sejumlah wawancara media asin, sebagian warga mengatakan tak akan meninggalkan kota itu karena tanah tumpah darahnya.

"Saya lebih baik mati seribu kali daripada meninggalkan Gaza," kata seorang guru Abdallah al-Naami, dikutip Al-Jazeera.

Ia mengatakan meski berharap selamat dari perang, ia dan orang lain lebih memilih mati di daerah kantong yang terkepung itu daripada mengalami Nakba lagi. Ini berujuk peristiwa 1948, ketika lebih dari 750.000 warga Palestina pergí dari rumah mereka setelah deklarasi negara Israel.

"Kami tidak akan menyerahkan tanah kami. Kami menolak menjadi bagian dari Nakba kedua," ujarnya.

"Setidaknya jenazah saya akan terkubur di Gaza di bawah reruntuhan atau kuburan."

Israel Bom Mesjid di Tepi Barat

Militer Israel melancarkan serangan udara ke sebuah masjid di Tepi Barat. Hal ini menewaskan sedikitnya dua orang dalam apa yang oleh para pejabat Palestina disebut sebagai "eskalasi berbahaya".

Masjid tersebut, mengutip New York Post, berada di kamp pengungsi Palestina yang padat di Jenin, Tepi Barat bagian utara. Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan "kompleks teror" bawah tanah di bawah masjid, yang dikatakan digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam untuk mengatur serangan yang akan segera terjadi.

"Bom waktu," kata Letkol Richard Hecht, juru bicara militer Israel, menyebut aktivitas yang terjadi di bawah masjid. Klaim tersebut belum diverifikasi secara independen.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut serangan itu sebagai eskalasi berbahaya dalam penggunaan pesawat tempur. Kementerian menyebut dalam sebuah pernyataan bahwa Israel tampaknya membawa taktik yang digunakan di Jalur Gaza ke Tepi Barat.

Setelah jeda selama hampir dua dekade, Israel melanjutkan serangan udara terbatas di Tepi Barat pada bulan Juli. Sebagian besar menggunakan drone, selama dua hari pengepungan dengan dalih untuk membasmi kelompok bersenjata.

Bantuan Warga Gaza

CNBC International melaporkan bagaimana konvoi 20 truk berisi pasokan medis, makanan dan air melewati Penyeberangan Rafah ke Gaza, Sabtu. Sementara 14 truk lainnya menyeberang, Minggu.

"Bantuan tersebut akan terus mengalir setiap hari,," kata Utusan Khusus untuk Masalah Kemanusiaan Timur Tengah, David Satterfield.

"Tujuannya adalah agar aliran bantuan terus mengalir ke Gaza," tegasnya.

Satterfield juga mengatakan bahwa Hamas telah diperingatkan. Jika mereka mengganggu bantuan, ada kemungkinan mereka akan berhenti.

"Potensi invasi darat Israel ke Gaza juga dapat mempersulit penyaluran bantuan," tambahnya.

Ia menegaskan rakyat Gaza harus bisa hidup aman di Gaza. Hal itu, katanya, memerlukan diakhirinya kemampuan Hamas dalam memerintah, mengeksploitasi, dan mendominasi di kantong itu.

Kapal Perang AS

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan percakapan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tentang perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung dan status Gaza. Paman Sam kembali menekankan dukungannya ke negeri Yahudi itu.

Di sisi lain, kekhawatiran mengenai risiko konflik Timur Tengah yang lebih luas yang dipicu oleh perang Israel-Hamas juga membuat AS mengirimkan lebih banyak aset militer ke wilayah tersebut. Terutama untuk menahan kelompok pendukung Hamas di Lebanon dan Suriah.

Di negara tetangga Suriah, di mana pendukung utama Hamas, Iran, mempunyai kehadiran militer, rudal Israel menghantam bandara internasional Damaskus dan Aleppo pada Minggu. Menurut media lokal, ini menewaskan sedikitnya dua pekerja.

Di Lebanon selatan, tempat Hizbullah yang didukung Iran melakukan baku tembak lintas perbatasan dengan Israel untuk mendukung Hamas, Israel mengatakan pesawatnya membom sasaran Sabtu. Hizbullah, dimyat Reuters, mengatakan enam pejuangnya tewas.

"Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Lebanon bahwa penduduk Lebanon akan terkena dampaknya jika negaranya terlibat dalam perang Israel-Hamas," kata Departemen Luar Negeri AS.

Demo Dukung Palestina dan Bela Israel

Sementara itu, demo mendukung Palestina muncul di banyak negara di seluruh dunia. Beberapa dicatat CNBC International Sabtu hinca Minggu.

Minggu, ribuan demonstran pro-Palestina di Paris dan kota-kota Eropa lainnya menuntut gencatan senjata dan bantuan bagi masyarakat di Jalur Gaza.

Di London hampir 100.000 orang bergabung dalam demonstrasi pro-Palestina di pusat kota, diorganisir oleh Kampanye Solidaritas Palestina, bergerak ke kediaman resmi dan kantor PM Inggris Rishi Sunak.

Demonstrasi pro-Palestina juga terjadi di Los Angeles dan New York kemarin lusa. Pada Jumat gelombang demonstrasi pro Palestina terjadi di seluruh Timur Tengah.

Di seluruh dunia, total ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina juga melakukan unjuk rasa di beberapa kota. Termasuk Irlandia, Prancis, Italia, Australia, Jerman, Kosovo, dan Lebanon.

Sementara itu, Minggu, ribuan orang di Berlin dan London mengambil bagian dalam aksi menentang antisemitisme dan mendukung Israel. Komunitas Yahudi di AS, Prancis, dan negara lain juga mengadakan demonstrasi solidaritas dengan Israel.


[-]

-

Tetangga RI Bantu Gaza, Negara Ini Kucurkan Dana Rp 3 M
(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)