Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menjawab tudingan ditunjuknya Gibran Rakabuming Raka jadi cawapres Prabowo Subianto adalah bukti pelanggengan praktik politik dinasti yang merusak demokrasi.

Ia meminta pihak yang teriak-teriak politik dinasti untuk berkaca, kenapa saat pemilihan Wali Kota Solo di tahun 2021 tidak bicara demikian.

"Maaf ya yang ngomong siapa sih dinasti politik, harusnya bercermin dong! dinasti politik siapa sih Saya nggak usah sebut nama. Dulu waktu masih Gibran maju sebagai Walikota Solo tidak ada disebut dinasti politik," kata Hashim.

Adik kandung Prabowo itu juga membantah opini jika sosok Gibran karena terlalu muda mendampingi Prabowo justru akan menjatuhkan elektabilitas Prabowo.

"Saya lihat elektabilitasnya naik. Prabowo kan sudah berpengalaman lama dan dia juga tentara dan dia juga menteri yang cukup berpengalaman, sedangkan mas Gibran generasi muda umur 36 tahun," pungkasnya.

Hashim juga menyebut contoh para pemimpin dunia yang berusia muda tapi kinerjanya mumpuni.

"Presiden Prancis (Emmanuel Macron). Dia terpilih saat umur 39 tahun. Minggu lalu, presiden terpilih Ekuador (Daniel Noboa) berusia 35 tahun dan berasal dari Chile (Gabriel Boric) yang menjabat umur 36 tahun baru dilantik. Saya kira masalah umur tidak ada masalah. Banyak anak muda yang rindu pemimpin muda," tandasnya.

Baca Juga: BPBD Bali Gercep Padamkan Kebakaran TPA Mandung Tabanan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.