Pengetahuan Politik Warga Kota Bogor Rendah, Peneliti: Dosa KPU
Ayobogor.com Jenis Media: Regional
AYOBOGOR.COM -- Pengetahuan politik warga Kota Bogor dianggap masih rendah. Salah satu indikatornya ketidaktahuan warga akan calon legislatif (caleg).
Hal ini berdasarkan survei yang baru saja dirilis oleh Lembaga Studi Visi Nusantara atau LS Vinus.
Direktur Eksekutif LS Vinus Yusfitriadi mengatakan ketidaktahuan warga Bogor dengan caleg terkait calon daerah pemilihan (dapil) sendiri.
“Ada juga warga yang tahu bacaleg-nya, tetapi mereka tidak tahu bacaleg itu dari dapil mana,” kata Yusfitriadi, dikutip dari Republika (jejaring Ayobogor.com).
Sebagai contoh, dalam sebuah survei warga banyak memilih salah satu bacaleg DPR RI, Anang Hermansyah dari dapil Kabupaten Bogor.
Kepopuleran sosok caleg masih dijadikan patokan pemilihan. Padahal, di daerah Bogor banyak calon selain artis tersebut.
Ini pula yang menjadi indikasi minimnya pengetahuan warga soal politik, khususnya pada Pemilu 2024.
Selain itu, keberadaan baligo dan alat peraga kampanye (APK) dinilai kurang efektif untuk menyampaikan pesannya.
“Karena di dalam APK itu biasanya yang besar hanya fotonya, sedangkan informasi dapilnya itu sangat kecil," kata dia.
"Artinya, APK partai yang selama ini berseliweran di jalanan dan di tempat umum tidak efektif alias nggak ngaruh,” ujarnya.
Dia menilai hal ini menjadi 'dosa' KPU sebagai penyelenggara pemilu, maupun partai politik dan tim sukses caleg yang kurang memberikan sosialisasi.
Karena pengetahuan politik yang minim, hal tersebut berpotensi menimbulkan politik uang alias money politic.
“Kalau seperti ini kondisinya politik uang sangat mungkin terjadi di Pemilu 2024," kata dia.
"Apalagi masa kampanye Pemilu 2024 hanya 75 hari, berbeda dengan masa kampanye 2019 lalu selama enam bulan,” ujarnya.
Sentimen: netral (84.2%)