Sentimen
Negatif (88%)
21 Okt 2023 : 06.35
Tokoh Terkait
Sugeng Arianto

Sugeng Arianto

El Nino Disebut Bisa Pengaruhi Inflasi di Sumbar Bulan Ini

21 Okt 2023 : 06.35 Views 3

Medcom.id Medcom.id Jenis Media: News

El Nino Disebut Bisa Pengaruhi Inflasi di Sumbar Bulan Ini

Padang: Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi mengingatkan dampak fenomena El Nino memberikan pengaruh kurang menguntungkan terhadap ketersediaan sejumlah komoditas pangan yang dapat meningkatkan laju inflasi pada Oktober 2023. "Inflasi Sumbar pada September turun menjadi 1,93 persen dibandingkan Agustus 2023 yang berada pada angka 3,23 persen. Namun fenomena El Nino mengakibatkan sejumlah komoditas langka dan bisa mempengaruhi inflasi Oktober," kata Mahyeldi di Padang, Kamis, 19 Oktober 2023.   Dia mengatakan pada Oktober 2023, harga beras dan gula pasir terus mengalami kenaikan disebabkan oleh dampak fenomena el nino yang melanda Indonesia, sehingga produksi beras dalam negeri menjadi terganggu. "Banyak petani yang gagal panen menyebabkan kelangkaan beras di tengah masyarakat termasuk di Sumbar. Akibatnya harga naik. Hal itu terjadi pula untuk komoditas gula," jelasnya. Mahyeldi meminta semua pemangku kepentingan di Sumbar untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi kekurangan ketersediaan pangan akibat berkurangnya produksi yang bisa memicu kenaikan harga.   Ia mengatakan untuk ketersediaan pangan, Pemprov Sumbar bersama Bulog dalam beberapa waktu terakhir telah mengambil sejumlah langkah antisipasi, di antaranya penyaluran beras Program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Beras SPHP adalah beras bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang penugasannya diberikan ke Bulog untuk seluruh lapisan masyarakat dengan harga harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500/kilogram. Sejumlah pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar juga melakukan pasar murah untuk membantu ketersediaan pangan masyarakat. Meski demikian ia meminta semua pihak terus berinovasi , jangan sampai semua sektor pangan Sumbar mengalami kenaikan harga secara bersamaan karena akan berdampak sangat besar terhadap perekonomian. Terkait inflasi, Mahyeldi mengatakan pemerintah daerah tidak bisa mengendalikan beberapa hal yang bukan menjadi kewenangannya seperti kenaikan tarif transportasi udara, kenaikan harga pupuk non subsidi akibat langkanya pupuk bersubsidi serta kelangkaan elpiji bersubsidi. "Fluktuasi harga bahan bakar minyak nonsubsidi juga memiliki imbas besar terhadap transportasi kita," ungkapnya. Karena itu ia berharap adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan pusat agar inflasi di daerah bisa terkendali. Sementara itu Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan laju inflasi Sumbar pada bulan September 2023 terkendali. Hal tersebut terlihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota yakni Kota Bukittinggi dan Kota Padang. Berdasarkan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), IHK umum Sumbar tercatat inflasi sebesar 0,13% (mtm) pada September 2023 atau sedikit meningkat dibandingkan realisasi Agustus 2023 yang inflasi 0,05% (mtm). Sementara secara tahunan, inflasi pada September 2023 sebesar 1,94% (yoy), menurun dibandingkan dengan Agustus 2023 yang sebesar 3,23 persen (yoy).

Padang: Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi mengingatkan dampak fenomena El Nino memberikan pengaruh kurang menguntungkan terhadap ketersediaan sejumlah komoditas pangan yang dapat meningkatkan laju inflasi pada Oktober 2023.
 
"Inflasi Sumbar pada September turun menjadi 1,93 persen dibandingkan Agustus 2023 yang berada pada angka 3,23 persen. Namun fenomena El Nino mengakibatkan sejumlah komoditas langka dan bisa mempengaruhi inflasi Oktober," kata Mahyeldi di Padang, Kamis, 19 Oktober 2023.
 
Dia mengatakan pada Oktober 2023, harga beras dan gula pasir terus mengalami kenaikan disebabkan oleh dampak fenomena el nino yang melanda Indonesia, sehingga produksi beras dalam negeri menjadi terganggu.
 
"Banyak petani yang gagal panen menyebabkan kelangkaan beras di tengah masyarakat termasuk di Sumbar. Akibatnya harga naik. Hal itu terjadi pula untuk komoditas gula," jelasnya.
Mahyeldi meminta semua pemangku kepentingan di Sumbar untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi agar tidak terjadi kekurangan ketersediaan pangan akibat berkurangnya produksi yang bisa memicu kenaikan harga.
 
Ia mengatakan untuk ketersediaan pangan, Pemprov Sumbar bersama Bulog dalam beberapa waktu terakhir telah mengambil sejumlah langkah antisipasi, di antaranya penyaluran beras Program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), penyaluran cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
 
Beras SPHP adalah beras bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang penugasannya diberikan ke Bulog untuk seluruh lapisan masyarakat dengan harga harga eceran tertinggi (HET) Rp11.500/kilogram.
 
Sejumlah pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar juga melakukan pasar murah untuk membantu ketersediaan pangan masyarakat.
 
Meski demikian ia meminta semua pihak terus berinovasi , jangan sampai semua sektor pangan Sumbar mengalami kenaikan harga secara bersamaan karena akan berdampak sangat besar terhadap perekonomian.
 
Terkait inflasi, Mahyeldi mengatakan pemerintah daerah tidak bisa mengendalikan beberapa hal yang bukan menjadi kewenangannya seperti kenaikan tarif transportasi udara, kenaikan harga pupuk non subsidi akibat langkanya pupuk bersubsidi serta kelangkaan elpiji bersubsidi.
 
"Fluktuasi harga bahan bakar minyak nonsubsidi juga memiliki imbas besar terhadap transportasi kita," ungkapnya.
 
Karena itu ia berharap adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan pusat agar inflasi di daerah bisa terkendali.
 
Sementara itu Kepala BPS Sumbar Sugeng Arianto mengatakan laju inflasi Sumbar pada bulan September 2023 terkendali. Hal tersebut terlihat dari Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota yakni Kota Bukittinggi dan Kota Padang.
 
Berdasarkan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), IHK umum Sumbar tercatat inflasi sebesar 0,13% (mtm) pada September 2023 atau sedikit meningkat dibandingkan realisasi Agustus 2023 yang inflasi 0,05% (mtm).
 
Sementara secara tahunan, inflasi pada September 2023 sebesar 1,94% (yoy), menurun dibandingkan dengan Agustus 2023 yang sebesar 3,23 persen (yoy).
 
 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(DEN)

Sentimen: negatif (88.9%)