Sentimen
Informasi Tambahan
Club Olahraga: Persib Bandung
Event: Pilkada Serentak
Institusi: UIN
Kab/Kota: bandung, Gunung
Tokoh Terkait
Pengamat Politik UIN SGD: Logika Politiknya Prabowo Harus Pilih Ridwan Kamil, Suara Jabar Insya Allah Tamplok
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
AYOBANDUNG.COM -- Pendaftaran pasangan capres akan berlangsung mulai hari ini, Kamis, 19 Oktober hingga 25 Oktober 2023. Saat berita ini ditulis, pasangan Anies Baswedan/Muhaimin Iskandar sedang mendaftar di KPU.
Menurut rencana, pasangan Ganjar Pranowo/Mahfud MD akan menyusul mendaftar. Diketahui kemarin, Rabu, 18 Oktober 2023 Ganjar Pranowo sudah menentukan pendampingnya sebagai cawapres, yaitu Mahfud MD.
Dengan demikian, tinggal satu lagi capres yang belum mengumumkan cawapresnya, yaitu Prabowo Subianto. Belum diketahui kapan Prabowo akan menentukan pasangannya.
Siapa yang akan dipilih untuk mendampingi Prabowo Subianto di ujung-ujung waktu pendaftaran ke KPU menjadi perbincangan hangat.
Dr. Mahi M. Hikmat, M.Si., pengamat politik dari UIN Sunan Gunung Djati memberikan penilaian akan hal itu. Menurutnya, dibandingkan cawapres lain, misalnya Erick Thohir atau Airlangga Hartarto, jika merujuk pada hasil survey, baik tingkat popularitas maupun elektabilitas, Ridwan Kamil lebih unggul dari para cawapres lainnya yang muncul akan mendampingi Prabowo, sehingga logika politiknya Prabowo harus milih Ridwan Kamil.
Baca Juga: Bey Machmudin Instruksikan Persib Bandung Gunakan BIJB Kertajati untuk Laga Tandang
"Angka dukungan Ridwan Kamil pun dapat direpresentasikan sebagai suara masyarakat Jawa Barat yang jumlahnya seperlima dari suara nasional," katanya, Kamis, 19 Oktober 2023.
Dari aspek pengalaman, lanjutnya, jelas Ridwan Kamil sudah "matang" karena pernah menjadi wali kota dan gubernur dengan prestasi yang luar biasa dibandingkan dengan bakal calon lainnya.
Artinya, secara operasional jika Prabowo terpilih, target-target Prabowo akan menyejahterakan rakyat itu mendapat dukungan kompetensi manajemen pemerintahan yang memadai dari wakilnya. Jadi, wakil presidennya tidak akan hanya menjadi pajangan. Pak Prabowo dapat berbagi peran.
Dari sisi aturan, menurutnya, jelas Ridwan Kamil bukan merupakan bakal calon yang bermasalah karena dari berbagai aspek ia sudah memenuhi syarat. Pencalonannya tidak perlu menunggu putusan MK atau aturan-aturan lainnya.
"Namun, yang penting sekarang ini bagaimana Airlangga Hartarto yang memegang kursi Golkar di DPR sebagai ketua umum legowo untuk memberikan kesempatan pada Ridwan Kamil maju dengan gerbong Golkar, seperti legowonya Megawati mempersilakan Ganjar untuk menjadi capres tidak memaksakan Puan Maharani, sehingga Prabowo pun mencalonkan dengan besar hati karena di antaranya mendapatkan dukungan dari partai-partai besar, seperti Gerindra dan Golkar," katanya.
Karena, menurutnya, walaupun dalam pilpres seperti dalam pilkada faktor figur sangat penting, tetapi eksistensi partai politik pun memberikan kontribusi besar untuk terpilihnya calon. Apalagi, Golkar selain besar juga masih memiliki pendukung fanatis yang akan mengikuti garis partai dalam memilih pemimpin.
Baca Juga: 6 Alasan Kenapa Single Salary Diterapkan Tahun 2024, Gaji PNS Ditransfer Perbulan Tembus Rp39 Juta
Dalam konteks inilah, diperlukan kemampuan Ridwan Kamil untuk berkomunikasi politik dengan Airlangga dan para petinggi partai Golkar lainnya.
"Pasangan Prabowo-Ridwan Kamil akan menjadi penyeimbang kedua pasangan capres-cawapres yang sudah ada, sehingga pertarungan akan sengit dan hasilnya akan ketat beda-beda tipis. Dan suara Jabar insya Allah tamplok," katanya.
Sentimen: positif (100%)