Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Event: Ramadhan
Hewan: Ayam
Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga
Tokoh Terkait
Intip Komitmen Ganjar Pranowo Stabilkan Harga Sembako, Jadi Perhatian Utama Masyarakat
iNews.id Jenis Media: Nasional
JAKARTA, iNews.id - Bacapres Ganjar Pranowo memiliki komitmen untuk menstabilkan harga sembako. Pasalnya, harga sembako kerap mengalami kenaikan. Hal ini tentu menjadi perhatian utama dalam kehidupan masyarakat.
Kenaikan harga sembako adalah masalah seringkali menjadi perhatian utama dalam perekonomian dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Kehadiran bahan pokok yang terjangkau adalah unsur penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa penyebab mengenai hal–hal yang menyebabkan harga sembako naik yang wajib disimak.
3 Penyebab Harga Sembako Naik1. Momen Tertentu
Kenaikan harga sembako salah satunya bisa disebabkan karena suatu momen tertentu yang terjadi di masyarakat secara masif.
Salah satu contohnya adalah ketika menjelang bulan Ramadhan atau mendekati Hari Raya Idul Fitri. Praktisi Ekonomi Islam Universitas Airlangga (Unair) Tika Widiastuti mengatakan kenaikan harga barang menjelang Hari Raya Idul Fitri seringkali disebabkan oleh peningkatan permintaan.
Situasi ini terjadi ketika banyak orang mencari berbagai jenis barang untuk mempersiapkan perayaan tersebut, yang membuat permintaan melonjak. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga karena sementara permintaan meningkat, pasokan barang seringkali tetap stabil.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah hal yang umum terjadi. Masyarakat umumnya mengonsumsi jenis barang yang sama untuk perayaan ini, sehingga peningkatan permintaan adalah hal yang wajar.
“Fenomena ini kemudian menjadi pemicu kenaikan harga. Sebenarnya tidak mengherankan jika harga-harga melonjak menjelang Hari Raya Idul Fitri karena masyarakat umumnya mengonsumsi jenis barang yang sama. Akibatnya, permintaan meningkat, yang kemudian mengakibatkan kenaikan harga, meskipun pasokan barang yang dijual relatif stabil,” beber Tika, beberapa waktu lalu.
Namun, di samping itu, upaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang yang memadai juga sangat penting.
Pemerintah dan pelaku bisnis perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa masyarakat dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan tenang tanpa harus khawatir tentang kenaikan harga yang signifikan.
2. Rantai Distribusi yang Sangat Panjang
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa salah satu penyebab utama kenaikan harga berbagai bahan pokok atau harga sembako naik adalah rantai distribusi yang panjang.
Kondisi ini tidak hanya mengakibatkan harga bahan pokok menjadi lebih mahal bagi masyarakat, tetapi juga mempengaruhi pendapatan para petani.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, dalam survei yang dilakukan oleh BPS terhadap komoditas seperti beras, daging ayam, dan bawang merah, terungkap bahwa semakin panjang rantai distribusinya, semakin tinggi pula harga komoditas tersebut.
Sebagai contoh, dalam kasus beras, MPP (Margin Perdagangan dan Pengangkutan) secara keseluruhan mencapai 25,35 persen dari harga yang diterima oleh petani.
Ini disebabkan tiga tahap dalam rantai distribusi beras, yaitu produsen-distributor-pedagang eceran sebelum sampai ke konsumen.
Dari produsen ke distributor, kenaikan harga beras tidak signifikan, tetapi dari distributor ke pedagang eceran, harga beras mengalami kenaikan sebesar 11,83 persen.
Data ini menggambarkan pentingnya pemahaman tentang rantai distribusi dalam mengidentifikasi faktor-faktor kenaikan harga bahan pokok. Hal ini menjadi penting untuk upaya menjaga stabilitas harga dan pendapatan para petani.
3. Permintaan dan Penawaran yang Tidak Seimbang
Masalah permintaan dan penawaran atau dalam istilah ekonomi dikenal dengan supply and demand adalah masalah umum yang kerap terjadi ketika membicarakan penyebab harga sembako naik.
Ketika sebuah bahan pokok atau sembako jumlahnya tidak banyak dipasaran atau jumlahnya tetap tapi permintaan dari masyarakat sangat tinggi tentu hal ini akan menyebabkan harga sembako naik.
Kendati demikian ada berbagai sebab mengapa permintaan dan penawaran bisa tidak seimbang. Diantaranya adalah seperti poin pertama yakni, keberadaan momen tertentu di masyarakat yang terjadi secara masif, kemudian karena suatu kondisi alam seperti kekeringan yang menyebabkan petani gagal panen dan secara otomatis mempengaruhi jumlah pasokan.
Sementara apabila melihat faktor secara eksternal maka bisa juga dipengaruhi karena dinamika yang terjadi di luar negeri dimana hal itu juga mempengaruhi harga sembako yang pastinya juga akan naik.
Sebagai contoh adalah India saat ini sudah memutuskan untuk menutup keran ekspor beras non-basmati akibatnya harga beras di Indonesia juga naik.
Demi menanggulangi masalah naiknya harga sembako, diperlukan sebuah ide atau gagasan yang komprehensif dari seorang pemimpin.
Calon Presiden Ganjar Pranowo pernah menyampaikan gagasannya untuk menjaga stabilitas harga sembako, ia telah menyatakan rencana memperbaiki pasokan dan ketersediaan melalui pengawasan birokrasi serta meningkatkan sentra produksi bahan pokok.
"Saat ini, ada isu yang harus kita hadapi dalam urusan pangan. India menghentikan ekspor beras, demikian juga Vietnam dan Thailand. Pertanyaannya adalah, apakah Indonesia memiliki kemampuan untuk meningkatkan produktivitas berasnya? Apakah ketersediaan benih beras yang berkualitas mencukupi? Apakah kita memiliki langkah-langkah konkret untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan melaksanakan diversifikasi sumber pangan?," ujar Ganjar Pranowo.
Selain itu, ia berkomitmen menyeimbangkan neraca ekspor-impor pangan dan berencana melakukan diversifikasi sumber pasokan, dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada beras.
Ganjar Pranowo menyoroti situasi di mana beberapa negara seperti India yang telah menghentikan ekspor beras ke berbagai negara.
Hal ini menjadi dasar penting bagi Ganjar dalam upaya mengurangi ketergantungan Indonesia pada pasokan beras dari luar. Ia juga menegaskan akan meningkatkan diversifikasi pangan di Indonesia sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada beras saja.
Calon Presiden Ganjar Pranowo tampaknya sangat percaya diri dan optimis bahwa gagasannya bisa menjaga kestabilan harga bahan pokok sekaligus mencegah naiknya harga sembako.
Editor : Johnny Johan Sompotan
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Sentimen: positif (100%)