Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Menteng, Penjaringan
Kasus: HAM, korupsi
Deja vu Cawapres Inisial M Berkemeja Putih
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
AYOBANDUNG.COM -- Berkemeja putih, Mahfud MD harap-harap cemas menunggu di Restoran Tesate, Menteng, Jakarta Pusat. Ia sudah sepenuhnya siap untuk jadi calon wakil presiden, tapi mungkin tak siap untuk apa yang akan terjadi selanjutnya.
Di seberang tempatnya menunggu, ada Plataran Resto, yang penuh dengan kader dari sepuluh partai dan awak media. Di restoran ini, Joko Widodo yang kembali maju dalam kontestasi Pilpres 2019 sebagai petahana, akan mengumumkan sosok yang akan menjadi wakilnya, yang santer digaungkan berinisial M.
Satu Indonesia seolah sudah tahu, inisial M adalah Mahfud MD. Media-media massa ramai memberitakan langkah-langkah yang ditempuh Mahfud, mulai dari menyerahkan daftar riwayat hidup, sampai membuat SKCK dan surat keterangan sehat.
Jauh sebelum deklarasi cawapres Jokowi, Mahfud MD dikontak Istana untuk proses pembuatan kemeja putih. Konon, kemeja yang identik dengan Jokowi ini akan digunakan Mahfud setelah resmi dipinang.
"Tapi baju yang saya pakai baju saya sendiri bukan yang dari presiden, karena baju dari presiden kan mau dipakainya besoknya," ujar Mahfud MD dalam sebuah wawancara dengan station televisi nasional.
“Prank” Terbesar dalam Dunia Perpolitikan Indonesia
Di tengah harap, ponselnya berdering. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Tim Internal Penjaringan Calon Wakil Presiden Joko Widodo, secara tiba-tiba memintanya untuk ‘mundur’.
Benar saja, sudah berbaju senada dengan Jokowi dan menunggu hingga satu jam, nama yang keluar dari “tangan ajaib” Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri justru bukan namanya, melainkan nama Rais Aam Nahdlatul Ulama, Ma’ruf Amin.
Baca Juga: Hore! Mulai Tahun 2024 PNS Bisa Naik Pangkat Lebih Cepat, Begini Penjelasannya
Mahfud MD terpaksa pulang mungkin dengan perasaan tak karuan. Momen yang terjadi pada Kamis, 9 Agustus 2018, sore itu akan jadi momen tak terlupakan, setidaknya bagi dirinya sendiri.
Belum lama ini Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza membocorkan apa yang sebenarnya terjadi di internal koalisi partai pengusung Jokowi saat itu. Menurutnya, Mahfud MD mendapat penolakan keras dari Partai Golkar.
"Kabar yang saya terima waktu itu, (Mahfud) pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar," kata Yusril, Kamis, 12 Oktober 2023.
Banyak orang menduga-duga, penolakan tersebut membuat tim Jokowi harus berpikir keras mengganti cawapres dengan seseorang yang sama-sama berinisial M. Namun, keputusan yang serba mendadak ini juga membuat semua orang bingung, sebenarnya bagaimana antarpartai koalisi Jokowi menjalin komunikasi untuk menentukan sosok cawapres.
“Untung yang dibocorkan saat itu adalah inisial M,” kelakar Yusril.
Dalam program Musyawarah yang dipandu Najwa Shihab pada Mei 2023, Mahfud MD mengungkapkan sebenarnya ia sudah mantap melangkah sebagai cawapres Jokowi.
Ia bahkan membentuk tim, meski tak melakukan ‘kampanye’ se-massif politikus-politikus lain, seperti membombardir media massa dengan artikel pencitraan dan atau memasang baliho di setiap sudut kota.
Belajar dari ambisi lima tahun lalu yang berujung pada “prank”, pria yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM (Menkopolhukam) tersebut, di tahun politik ini terlihat lebih santai, sambil mungkin mempersiapkan segalanya dalam senyap.
“Jabatan seperti itu (wakil presiden) kalau dikejar terkadang enggak dapat, kalau kita duduk-duduk saja, terkadang dapat. Itu sudah ada yang mengatur,” ucapnya.
Setelah Jadi Cawapres, Lalu Apa?
Jelang Pemilu 2024, cawapres berinisial M dari PDI Perjuangan kembali berembus setelah beredar foto Mahfud MD bertemu dengan Megawati. Foto ini muncul satu hari sebelum calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, dijadwalkan akan mengumumkan cawapresnya, Rabu, 18 Oktober 2023.
Baca Juga: Yoghurt Diduga Penyebab Keracunan di KBB Ternyata Negatif Bahan Beracun
Hati Megawati tampaknya masih bertaut pada Mahfud MD. Tak ada “prank”, tak ada penolakan dari siapapun termasuk Partai Golkar yang kini berbalik mengusung Prabowo Subianto.
Mahfud MD melangkah di samping Ganjar Pranowo sebagai cawapres dengan kemeja putih yang diukur dan dibuat khusus oleh Istana untuknya lima tahun lalu. Kemeja putih yang belum sempat ia sentuh karena kadung kecewa dengan keputusan PDI Perjuangan memilih Ma’ruf Amin lima tahun lalu.
“Hari ini saya memakai baju putih yang 5 tahun lalu saya persiapkan untuk mendaftar ke KPU. Ini dulu tidak jadi dipakai meskipun sudah jadi, tetapi ternyata ada pesan Tuhan di baju ini. Ditunda dulu untuk dipakai ke KPU. Dan hari ini bisa dipakai untuk mendaftar,” ujar Mahfud MD di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, saat mendampingi Ganjar Pranomo mendaftarkan diri sebagai capres dan cawapres ke KPU, Kamis, 19 Oktober 2023.
Penantiannya selama lima tahun usai gagal dipinang Jokowi, tentunya tak selama penantian bangsa Indonesia akan pemimpin negara yang bisa membawa perubahan positif. Tak muluk-muluk, rakyat ingin harga pangan murah, lapangan pekerjaan tersedia, korupsi diberantas, dan lembaga-lembaga negara bisa berjalan secara profesional.
Jutaan manusia menggantungkan harap pada sang cawapres, pada pidatonya di Tugu Proklamasi, pada kemeja putihnya. Terlebih ia selama ini berhasil membangun citra sebagai tokoh nasional yang tegas dan berprinsip dalam pandangannya mengenai hukum, keamanan, dan politik di Indonesia.
Setelah akhirnya menjadi cawapres, lalu akan ada gebrakan dan gagasan apa?
Sentimen: negatif (100%)