Kita Sangat Hati-hati Beri Pinjaman Dolar
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan penurunan himpunan dana valuta asing (valas) di tengah gejolak nilai tukar. Korporasi tidak mau agresif dalam menarik maupun menyalurkan kredit valas.
Demikianlah disampaikan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja kuartal III-2023 BCA secara virtual, Kamis (19/10/2023).
"Pertama, dari segi lending kita sangat berhati-hati memberi pinjaman dalam bentuk dolar AS," ungkapnya.
"Jadi portfolio kita, balance sheet kita untuk komposisi USD sekarang ini hanya 6% dari total balance kita. Artinya kita tidak terlampau bullish untuk valas. Sebab itu DPK (dana pihak ketiga) kita cukupi sesuai dengan kebutuhan dari pada leverage," jelas Jahja.
Direktur BCA Vera Eve Lim mengungkapkan funding dollar BCA per September 2023 turun 3% menjadi sebesar US$4,8 miliar (Rp76,03 triliun).
"Funding dolar, total keseluruhan funding, kita ada US$4,8 miliar. Year on year turun sedikit, 3%, jadi tidak besar. Kalau dirupiahkan, year on year-nya turun Rp2 triliun," papar Vera pada kesempatan yang sama.
[-]
-
Video: Top! Pembiayaan Hijau BCA Tembus Rp 76 T di Q1-2023(mij/mij)
Sentimen: negatif (66.7%)