Sentimen
Negatif (80%)
17 Okt 2023 : 00.05
Partai Terkait

Kerap Dihina, Elektabilitas Prabowo Justru Makin Kuat Jelang Pilpres 2024

Gatra.com Gatra.com Jenis Media: Nasional

17 Okt 2023 : 00.05
Kerap Dihina, Elektabilitas Prabowo Justru Makin Kuat Jelang Pilpres 2024

Jakarta, Gatra.com - Banyaknya hinaan yang menjurus kepada bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto ternyata memberikan dampak positif di Pilpres 2024. Dalam temuan lembaga Survei and Polling Indonesia (SPIN) terbaru, elektabilitas Prabowo makin tinggi karena adanya cacian dan hinaan dari pihak lawan politik.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif SPIN Igor Dirgantara. Ia mengatakan hinaan terhadap Prabowo merupakan blunder yang dilakukan pihak lawan. Terbaru, Prabowo disebut-sebut oleh Ketum Parai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) yang juga bagian dari koalisi pengusung Capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo yang mengatakan Presiden Indonesia harus memiliki istri.

Pernyataan OSO beebrapa waktu lalu tersebut menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Publik menilai apa yang disampaikan OSO merupakan perkataan yang rendah dan justru mengurangi simpatik dari masyarakat.

"Hasil Analisa SPIN menemukan ada beberapa faktor yang menyebabkan elektabilitas Prabowo naik salah satunya yakni, blunder yang dilakukan oleh salah satu ketum partai pendukung Ganjar (Hanura), yang mengatakan bahwa presiden harus punya istri," kata Igor dalam keterangannya.

Menurut Igor, takaran komptensi seseorang untuk menjadi presiden bukan dinilai dari memiliki istri atau tidak. Menurutnya hinaan tersebut menjurus ke ranah personal sehingga tidak pantas untuk dinarasikan di ruang publik.

Lanjutnya, kompetensi seorang capres dinilai dari seberapa banyak pengalaman dan kemampuan dalam menyelesaikan masalah bangsa serta negara. Sehingga, pernyataan OSO tersebut justru semakin memperkuat elektabilitas Prabowo di Pilpres 2024.

"Faktanya banyak presiden di berbagai negara yang berstatus single. Sebut misalnya Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan Park Gen Hye (2013-2017), mantan PM Belanda Mark Rutte (2010), Presiden Filipina Benigno Aquino III (2010-2016), dan lain-lain," ujarnya.

Dalam survei SPIN terbaru yakni, periode 29 September hingga 7 Oktober 2023 sebanyak 39,9 persen responden menyatakan dukungannya kepada sosok Prabowo. Kemudian di posisi kedua, ada Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dengan 31,1 persen.

Sedangkan di posisi ketiga, Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mendapat dukungan sebesar 21,7 persen. Hasil ini semakin memperkuat posisi Prabowo untuk memenangkan Pilrpes 2024 mendatang.

92

Sentimen: negatif (80%)