Ritase Pengiriman ke TPA Sarimukti Menipis, 29.000 Ton Sampah di Kota Bandung Menumpuk
Ayobandung.com Jenis Media: Nasional
SUMUR BANDUNG, AYOBANDUNG.COM -- Kuota pengiriman sampah Kota Bandung ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti semakin menipis.
Saat ini, Kota Bandung hanya memiliki sisa ritase sebanyak 127 ritase. Akibatnya banyak sampah yang menggunung hampir di setiap TPS.
Ketua Harian Satgas Darurat Sampah Kota Bandung, Ema Sumarna menyebutkan, berdasarkan data per 12 Oktober 2023, Kota Bandung masih memiliki 29.000 ton sampah atau setara 7.049 ritase pengangkutan ke TPA Sarimukti.
"Sedangkan ritase kita sangat dibatasi. Kalau Kota Bandung bisa mengirim sampah 200 rit per hari ke Sarimukti, berarti kita butuh 35 hari untuk menyelesaikan darurat sampah ini," jelas Ema Sumarna di Balai Kota Bandung.
Meski begitu, Ema memaparkan saat ini upaya pengurangan produksi sampah di Kota Bandung terus berjalan.
Dari hasil rekapitulasi pengukuran penimbangan sampah, jumlah sampah organik yang terkumpul 2,5 ton. Jumlah sampah daur ulang 2,3 ton.
Baca Juga: Tabel Gaji Pratu TNI AD 2023 sesuai Pangkat, Dapat Rumah Dinas dan Tukin Rp29 Juta
Jumlah sampah residu 1,9 ton. Sehingga pengurangan sampah di Kota Bandung telah tercapai 70,14 persen.
"Namun, kita masih dihadapkan beberapa kendala. Kota Bandung hanya tersisa 127 ritase. Padahal kita butuh 7.000 rit. Kedua, sampah pasar paling dominan. Persoalannya sangat luar biasa. Kalau kinerja sampah pasar tidak berubah, kita akan terjebak," ungkapnya.
Ema menilai, guna menekan produksi sampah yang sebetulnya bisa dipilah, perlu adanya penjagaan di setiap TPS. Ia mengatakan, masyarakat boleh membuang sampah ke TPS, tapi itu betul-betul hanya residu.
"Kita juga perlu reduksi perilaku masyarakat yang buang sampah di jalan. Sehingga, kita minta tambahan kuota ritase ke Sarimukti supaya sampah ini segera teratasi," imbuhnya.
Baca Juga: Penjelasan Jaksa Shandy Handika Soal Proses Kematian Mirna Dinilai Aneh, Ini Kata Dokter
Untuk diketahui, Kota Bandung masih berstatus darurat sampah sampai 25 Oktober 2023. Meski begitu, 4 kabupaten/kota di kawasan aglomerasi Bandung Raya terpaksa harus mengurangi sampah yang bisa di kirim ke TPA Sarimukti.
Pengurangan ritase pengiriman itu diterapkan DLH Provinsi Jawa Barat lantaran TPA Sarimukti masih dalam proses pemulihan pasca terbakar selama satu bulan penuh.
Selain itu, pengurangan ritase ini pun sebagai upaya agar kawasan Bandung Raya bisa mengolah sampah sehingga yang dikirim ke TPA hanya berupa residu.***
Sentimen: negatif (100%)