Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Institusi: UIN
Kasus: bullying
Partai Terkait
Tokoh Terkait
UIN Jambi Klaim Tak Ada Kekerasan Verbal ke Mahasiswi Bercadar yang Kena Bully: Hanya Mainkan Lift Kampus
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Kelima mahasiswa yang viral karena melakukan perundungan (bullying) terhadap mahasiswi bercadar Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin mendapatkan panggilan langsung dari pihak Rektorat Bagian Kemahasiswaan dan diberikan teguran. Tidak hanya itu, para pelaku beserta korban juga dibawa ke dalam sidang kode etik bersama Wakil Rektor III, Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah Keguruan, dan jajaran civitas akademika.
"Ketika kedua belah pihak dimintai keterangan, sebenarnya tidak terjadi tindakan kekerasan secara verbal maupun tindakan dengan maksud mengintimidasi Cintria bersama rekannya," kata Wakil Rektor III Dr. Bahrul Ulum, Jumat 13 Oktober 2023.
"Kelima mahasiswa ini berniat memainkan lift kampus dengan menekan tombol pada lift dan memainkan sensor pada pintu yang tentu sangat membahayakan," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Prabowo Subianto Umumkan Cawapres dalam Waktu Dekat, Elite Koalisi Diminta Tak Pergi dari Jauh dari Jakarta
Menurut Bahrul Ulum, tindakan tersebut yang membuat Cintria dan rekannya merasa posisi mereka terpojok di dalam lift. Korban pun memutuskan untuk merekam kejadian tersebut untuk menjadi bukti laporan kepada pihak kampus.
"Sebelum video rekaman di dalam lift ini viral, Cintria sudah melaporkan kejadian ini pada pihak Call Centre UIN Jambi sekira pukul 15.30 WIB. Pihak UIN Jambi telah menindaklanjutinya dengan mencari data kelima mahasiswa ini kemudian dilaporkan kepada pihak program studi untuk dilakukan pemanggilan keesokan harinya," tutur Bahrul Ulum.
Kronologi Versi KampusUniversitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin membeberkan kronologi perundungan (bullying) yang dialami salah satu mahasiswinya. Rekaman bullying yang dilakukan segerombolan mahasiswa itu viral setelah diunggah di akun TikTok korban pada Kamis 12 Oktober 2023.
Kejadian tersebut melibatkan lima mahasiswa yang dianggap sebagai pelaku dan dua mahasiswi sebagai korban. Aksi perundungan itu terjadi di lift Gedung Kuliah Terpadu (GCR) UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi Kampus II.
Korban yang bernama Cintria merupakan mahasiswi semester 1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Dia menceritakan, awal kejadian saat korban dan rekannya berniat turun dari gedung kuliah lantai 4 menuju 1.
Baca Juga: NasDem Kini Dibidik KPK, Aliran Dana Partai Pengusung Anies Baswedan Bakal Diperiksa
Akan tetapi, ternyata lift terlebih dahulu naik ke lantai 9. Lalu dari lantai 9 itu, masuklah lima orang mahasiswa yang ingin ikut turun ke lantai 1.
Salah satu dari mahasiswa tersebut kemudian memanggil rekannya agar keluar dari lift dan kembali masuk ke kelas. Ketika mereka keluar dari lift, salah satu dari mereka bertanya kepada cintria dan rekannya.
“kalian anak kelas kami bukan?” ucapnya.
"Bukan, kami mahasiswa baru," ujar Cintria menjawab.
Pertanyaan itu disampaikan oleh mahasiswa tersebut kepada Cintria, karena dia belum terlalu hafal dengan seluruh teman sekelasnya. Hal itu adalah karena mereka sama-sama mahasiswa baru yang berbeda Fakultas.
"Mahasiswa ini kemudian keluar dari lift dan terjadilah tindakan yang terkesan intimidatif terhadap Cintria dan rekannya di dalam lift sebagaimana yang terlihat di dalam video," ucap Bahrul Ulum.
Baca Juga: NasDem Kini Dibidik KPK, Aliran Dana Partai Pengusung Anies Baswedan Bakal Diperiksa
Pelaku Sudah Minta MaafPihak UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi juga memastikan bahwa kelima mahasiswa tersebut sebenarnya sudah melakukan itikad baik dengan meminta maaf secara langsung kepada Cintria dan keluarga. Permintaan maaf itu disampaikan, dengan didampingi oleh pengurus DEMA-F.
"Permasalahan ini sudah berujung damai sekira pukul 21.30 WIB kemarin," ucap Bahrul Ulum.
Cintria juga telah mengarsipkan video di dalam lift itu dari TikTok, karena sudah berujung damai dan mendapatkan keterangan resmi bahwa pelaku akan dipanggil pihak kampus secara resmi. Namun, video itu kembali muncul dan semakin ramai karena dibagikan oleh beberapa akun media lokal dan beberapa akun media sosial lainnya.
"Dari kronologi kejadian ini sebenarnya kelima mahasiswa ini sudah berdamai dengan cintria dan rekannya," ujar Bahrul Ulum.
Oleh karena itu, kelimanya diberikan teguran dan diminta menandatangani surat perjanjian bermaterai mengakui kesalahannya. Apabila terjadi kesalahan dari kelimanya, mereka menerima sanksi dari lembaga berdasarkan kesalahan yang mereka perbuat mulai dari skors, pencabutan beasiswa, dan drop out dari kampus.
"Kami meminta kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa baru, untuk lebih bijak dalam menggunakan sarana prasarana yang ada di kampus dengan tidak melakukan tindakan yang mengganggu kenyamanan dan keselamatan baik diri sendiri maupun orang lain," tutur Bahrul Ulum.***
Sentimen: negatif (99.8%)