Sentimen
Negatif (99%)
15 Okt 2023 : 09.25
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Soal Dugaan Miliaran Rupiah dari SYL, Nasdem Ragu KPK Masih Independen dan Berencana Somasi

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

15 Okt 2023 : 09.25
Soal Dugaan Miliaran Rupiah dari SYL, Nasdem Ragu KPK Masih Independen dan Berencana Somasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Partai Nasdem meragukan independensi dan integritas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengusut dugaan korupsi eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem Taufik Basari mengatakan, pihaknya meragukan keterangan KPK yang menduga uang hasil korupsi Syahrul senilai miliaran rupiah mengalir ke partainya.

Dugaan aliran dana itu sebelumnya diungkap Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers, Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Soal Dana Miliaran Rupiah Syahrul Yasin Limpo ke Nasdem, Ketua DPP: Masih Percaya KPK Independen?

“Memangnya masih bisa kita percayai keterangan KPK? Dengan proses hukum yang dilakukan KPK dalam kasus ini, apakah KPK saat ini masih dipercaya memiliki integritas dan independen?” kata Taufik saat dihubungi, Sabtu (14/10/2023).

Adapun Syahrul merupakan menteri kedua dari Nasdem di Kabinet Indonesia Maju yang dijerat korupsi. Di partainya, Syahrul duduk sebagai Dewan Pakar.

Taufik kemudian mengungkit sejumlah peristiwa yang dinilai menggiring opini negatif terhadap Syahrul.

Ketika rumah dinasnya digeledah pada 28 hingga 29 September lalu misalnya, Syahrul sedang di Eropa untuk melaksanakan perjalanan dinas.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Tersangka Korupsi, Menteri Nasdem di Kabinet Jokowi Tersisa Satu

Namun, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyebut Syahrul hilang kontak.

“Mulai dari penggeledahan ketika SYL di luar negeri, pembangunan opini oleh Wakil Menteri Pertanian, seolah-olah SYL hilang padahal baru telat dua hari dari jadwal ketibaan. Lalu pemanggilan penasehat hukum sebagai saksi atas legal opinion-nya,” ujar Taufik.

Selain itu, Taufik juga menilai pernyataan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mendahului KPK dalam mengungkap status tersangka Syahrul.

Persoalan lainnya adalah upaya paksa penangkapan terhadap Syahrul pada Kamis (12/10/2023) petang meskipun pada esok harinya dia telah dijadwalkan menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Nilai KPK Tendensius, Nasdem: Kenapa Benci Benar? Seolah-olah Kami Busuk Banget

“(Ada) larangan penasehat hukum mendampingi kliennya, dan yang terakhir keterangan Alex Marwata (Wakil Ketua KPK) yang juga janggal,” kata Taufik.

Lebih lanjut, Taufik memprotes Alexander Marwata yang mengungkap dugaan aliran dana miliaran rupiah ke Nasdem masih akan ditelusuri.

“Alex menjelaskan suatu hal yang akan ditelusuri lebih lanjut, yang masih dicari-cari, tapi sudah diangkat ke publik,” ujar anggota Komisi III DPR RI tersebut.

Berencana somasi Alexander

Dalam wawancara terpisah, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni membantah pihaknya menerima aliran dana hingga miliaran rupiah dari Syahrul Yasin LImpo.

Sentimen: negatif (99.9%)