Sentimen
Negatif (99%)
13 Okt 2023 : 19.27
Informasi Tambahan

BUMN: PLN

Kab/Kota: bandung, Jepara

Kasus: covid-19

Jateng Dominasi Timbunan Sampah Nasional, PLN UIP JBT Punya Solusinya Jum'at, 13/10/2023, 19:27 WIB

14 Okt 2023 : 02.27 Views 1

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Jateng Dominasi Timbunan Sampah Nasional, PLN UIP JBT Punya Solusinya
Jum'at, 13/10/2023, 19:27 WIB
Warta Ekonomi, Bandung -

Sampah kerap kali menjadi masalah utama di suatu daerah. Hal ini terjadi karena pengelolaan sampah yang kurang baik, sehingga terjadi penumpukan. 

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tercatat pada tahun 2022, Jawa Tengah menjadi provinsi penyumbang sampah terbanyak dengan timbunan sampah tahunan melebihi 5,5 juta ton per tahun atau 15% dari total sampah nasional.

Melihat kondisi tersebut, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) memberikan bantuan berupa Program Bank Sampah di Desa Tunggulpandean, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Baca Juga: Bos PLN Beberkan Strategi Kurangi Emisi Karbon

General Manager PLN UIP JBT, Djarot Hutabri EBS mengatakan melalui konsep Desa Berdaya PLN, program ini dijalankan dari Juni hingga Desember 2023. Program ini menjadi salah satu implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN di wilayah kerjanya. Dalam program ini, PLN tidak hanya memberikan bantuan pembangunan bank sampah saja, melainkan juga sarana dan prasarana bank sampah, penyuluhan lingkungan, pelatihan terkait hingga studi banding kepada bank sampah lain yang telah berhasil.

"Langkah ini menjadi salah satu upaya PLN dalam menjaga alam dan lingkungan. Program ini juga merupakan upaya PLN untuk menjadikan desa memiliki pengelolaan sampah yang baik, dan diharapkan dapat menjadi percontohan di wilayah Jepara," jelas Djarot dalam keterangan resminya, Jumat (13/10/2023).

Djarot menjelaskan pengelolaan sampah harus terus dievaluasi pelaksanaannya. Sampah yang tidak dikelola dengan baik hanya akan menambah permasalahan lingkungan. Namun, sampah yang terkelola dengan baik, apalagi bisa memberikan nilai tambah ekonomi justru akan memberikan potensi pendapatan, baik itu secara daerah maupun perorangan.

“Pertumbuhan ekonomi yang kini telah berangsur pulih pascapandemi Covid-19 membawa angin segar juga terhadap daya beli masyarakat. Peningkatan ini sejalan juga dengan meningkatnya produksi dan konsumsi masyarakat. Namun ternyata, hal tersebut juga tetap memiliki dampak yang kurang baik seperti turut meningkatnya produksi sampah daerah,” jelasnya.

Masih mengutip dari SIPSN, tercatat Kabupaten Jepara menyumbang sampah lebih dari 150 ribu ton per tahun. Sedangkan, menurut Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Jepara, Lulut Andi Ariyanto, sampah di Jepara didominasi oleh sampah plastik yang berasal dari permukiman dan sampah kiriman di pesisir pantai. Dirinya menuturkan bahwa sampah di Jepara terdiri dari 25 persen sampah organik dan 75 persen sampah anorganik, di mana 30 persennya berupa sampah plastik.

Saat ini, program TJSL PLN terus berfokus pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah disepakati oleh negara-negara di dunia. Program bantuan ini sendiri merupakan wujud upaya PLN dalam pencapaian SDGs nomor 11, yaitu Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.

Sementara itu, Petinggi Desa Tunggulpandean, Khotibul Umam menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan Program Bank Sampah yang diserahkan oleh PLN. Dirinya menyebut bahwa ini merupakan kesempatan bagi masyarakat Desa Tunggulpandean untuk berkontribusi dalam peningkatan kepedulian kepada lingkungan, sekaligus juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui adanya bank sampah, dirinya berharap masyarakat akan peduli terhadap lingkungan, khususnya nasabah dari Program Bank Sampah.

“Proses pembuangan sampah dengan cara dibakar sudah lama dilakukan dan akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Program ini selain akan membantu melestarikan dan menjaga lingkungan akan menjadi roda penggerak ekonomi bagi masyarakat. Secara langsung masyarakat dapat menuai sampah bernilai ekonomis yang kemudian akan dikelola oleh pengurus,” pungkasnya.

Baca Juga: Kurangi Sampah Elektronik, Jabra Ajak Pelanggan Donasikan Perangkat Tak Terpakai

Baca Juga: Bantu Pemerintah Wujudkan Indonesia Emas 2045, Warta Ekonomi Gelar CEO Insight 2023-2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Sentimen: negatif (99.6%)