Sentimen
Negatif (94%)
12 Okt 2023 : 21.56
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kebayoran Baru

Kasus: korupsi

Partai Terkait

Syahrul Limpo Ditangkap KPK, Nasdem Desak Polri Usut Dugaan Pemerasan Firli Bahuri

13 Okt 2023 : 04.56 Views 1

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Syahrul Limpo Ditangkap KPK, Nasdem Desak Polri Usut Dugaan Pemerasan Firli Bahuri

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum Partai Nasdem mendesak Polri mengusut dugaan pemerasan Ketua Komisi Pemberantan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terhadap eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.

Desakan Sahroni supaya polisi segera memeriksa Firli berangkat dari penangkapan Syahrul oleh KPK yang dianggap sewenang-wenang.

Adapun Syahrul ditangkap KPK di sebuah apartemen yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Pengacara Bingung, Syahrul Dijadwalkan Diperiksa Besok, tapi Ditangkap Malam Ini

Penangkapan tersebut berlangsung sehari sebelum Syahrul akan menghadiri pemanggilan KPK, Jumat (13/10/2023).

"Kalau gitu saya akan menggunakan kewenangan untuk meminta polisi untuk segera (memeriksa Firli Bahuri)," ujar Sahroni di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis malam.

"Kalau memang benar ada dugaan pemerasan, maka polisi juga harus melakukan hal yang sama," sambung dia.

Baca juga: Nasdem Tuding KPK Sewenang-wenang Tangkap Syahrul Limpo

Sahroni mengingatkan bahwa jangan sampai kekuasaan jangan selalu menganggap mempunyai kekuatan yang besar.

Dalam hal ini, kata Sahroni, seseorang yang lemah akan diintimidasi.

"Jangan akhirnya kita dalam dunia ini selalu mengatakan bahwa kekuasaan itu absolute power yang besar, tapi dalam hal ini semua diintimidasi dengan kelemahan seseorang, kan kasihan," kata Sahroni.

Ia pun mempertanyakan proses penangkapan Syahrul oleh KPK tanpa menjalankan aturan hukum.

"Aturan hukum belum dijalanin tapi perlakuan kekuasaan dengan kesewenang wenangan sudah dijalankan malam ini, ada apa dengan KPK?" imbuh dia.

Sebelumnya, KPK secara resmi mengumumkan Syahrul sebagai tersangka dugaan pemerasan dalam jabatan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Dua anak buah Syahrul, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono serta Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta, juga menjadi tersangka.

Mereka diduga menerima uang dari setoran yang dimintakan secara paksa kepada sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di internal Kementan senilai Rp 13,9 miliar.

KPK telah menahan Kasdi pada Rabu (11/10/2023) malam, setelah memeriksanya sebagai tersangka selama sekitar sembilan jam. Sehari berikutnya, Syahrul ditangkap paksa oleh KPK pada Kamis sore.

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (94.1%)