JABAR EKSPRES – Akibat adanya semburan gas bercampur air, puluhan warga diungsikan sementara dari tempat kejadian perkara (TKP).

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Muhammad Adam Hamdani mengatakan, ada sebanyak 61 penghuni kontrakan yang dievakuasi sementara.

” Warga sementara sudah banyak yang mengungsi ke tetangga maupun rumah sodaranya,” ujar Adam.

Pihaknya, akan terus menjaga lokasinya hingga beberapa hari kedepan, sembari menunggu hasil laboratorium dari ESDM Provisi Jawa Barat.

“Masih kita jaga bersama petugas yang lain TNI-POLRI untuk memastikan situasi aman dan hasil laboratorium nya keluar,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sebuah video viral di media sosial adanya semburan gas alam bercampur air di Kampung Leuwikotok, Desa Pasirlanja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Video berdurasi selama 1 menit pertama kali diunggah oleh akun Instagram @bogorid menampilkan gambar adanya semburan gas bercampur air yang keluar dari sebuah pipa.

BACA JUGA: BREAKING NEWS! Ada Semburan Gas Akibat Galian Sumur di Bogor

“Gawat pengeboran 125 meter akhirnya terjadi seperti ini,” ucap seorang pria dalam video tersebut.

Kapolsek Sukaraja, Kompol Birman Simanulang membenarkan gas alam itu keluar akibat adanya pengeboran sumur.

Hingga pukul 18.40 WIB sumber semburan masih mengeluarkan air bercampur dengan gas.

“Iya betul kita belum bisa memastikan gas alam kandungan apa. Kita menunggu pengecekan dari SDM Provinsi besok,” kata Birman saat dihubungi wartawan.

Saat ini, pihak kepolisian masih berfokus melakukan pengaman didekat lokasi semburan tersebut. Keberadaan semburan gas alam itu berdekatan dengan tempat tinggal kontrakan warga.

“Kebetulan disini ada kontak cukup besar. Jadi kita kasih penehertian jadi saat ini mengungsi dulu ke tetangga atau sodara,”imbuhnya

Birman menceritakan, awal semburan terjadi pada pukul 15.30 WIB. Dimana saat pekerjaan pengeboran sumur merasa frustasi karena tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan air. (SFR)

BACA JUGA: ESDM Akan Uji Laboratorium Semburan Gas di Bogor, Puluhan Warga Masih Mengungsi