PIKIRAN RAKYAT - Kasus pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga memeras mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kini naik ke tahap penyidikan. Namun siapa sosok pimpinan KPK yang terlibat masih belum diungkap.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak enggan membeberkan siapa sosok terlapor dalam kasus tersebut.

Dia menjelaskan, terlapor dalam pengaduan masyarakat (dumas) yang diterima Polda Metro Jaya hanya mencantumkan pimpinan KPK.

Baca Juga: Novel Baswedan Khawatir Pimpinan KPK Bakal Hambat Penyidikan Usai Dituding Memeras Syahrul Yasin Limpo

"Dari dumas yang kami terima di tanggal 12 Agustus 2023, di situ disebutkan adanya dugaan tindak pidana korupsi yang diduga dilakukan oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi," ujar Ade kepada wartawan pada Minggu, 8 Oktober 2023.

Dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan lembaga antisurah itu, kata Ade, masih didalami oleh tim penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

"Dengan bukti itu akan membuat terang tindak pidana yang terjadi dan sekaligus menemukan tersangkanya," ujarnya.

Baca Juga: Respons Jokowi Soal Dugaan Syahrul Yasin Limpo Diperas Pimpinan KPK

Ade membeberkan, foto pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan bulu tangkis juga masuk dalam materi penyidikan. Pihaknya akan mengusut pertemuan antara keduanya guna memastikan ada atau tidaknya dugaan pemerasan.

"Ini masuk dalam materi penyidikan yang akan kami gali, dan akan kami cari buktinya untuk membuat titik terang tindak pidana yang terjadi.

Adapun penaikkan status kasus dari tahap penyelidikan ke penyidikan ini berdasarkan hasil gelar perkara di ruang gelar perkara Bagian Pengawas Penyidikan (Bag Wasssidik) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Baca Juga: Firli Bahuri Bantah Pimpinan KPK Lakukan Pemerasan di Kasus Kementan

Kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK saat pengusutan kasus korupsi di Kementerian Pertanian bermula saat masuknya aduan masyarakat ke Polda Metro Jaya pada 12 Agustus 2023.

Penyidik telah memeriksa enam orang dalam kasus tersebut. Salah satunya Syahrul Yasin Limpo, dan lima orang lainnya termasuk sopir dan ajudan Syahrul.

Syahrul pun telah diperiksa sebanyak tiga kali dalam kasus duugaan pemerasan tersebut. Terakhir, ia diperiksa pada Kamis, 5 Okotber 2023.***