Sentimen
Positif (94%)
9 Okt 2023 : 00.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sidoarjo, Banjar

Kasus: covid-19, pengangguran, kecelakaan

Tokoh Terkait

Sambang Desa, Ning Sasha Salurkan Bantuan Sembako

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

9 Okt 2023 : 00.20
Sambang Desa, Ning Sasha Salurkan Bantuan Sembako

Sidoarjo (beritajatim.com) – Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha) dengan didampingi Wakil Ketua Hj. dr. Sriatun Subandi beserta jajaran pengurus PKK melakukan sambang desa di beberapa tempat untuk menyalurkan bantuan paket sembako.

Ning Sasha dan dr Sriatun juga mengajak masyarakat Sidoarjo lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan desanya dengan cara mendirikan bank sampah.

Tempat yang dikunjungi diataranya Desa Punggul dan Desa Wedi, keduanya masuk Kecamatan Gedangan. Kemudian Desa Sedati Gede dan Desa Banjar Kemuning yang masuk wilayah Kecamatan Sedati, Kamis (7/10/2021).

Dalam kunjungannya, Hj. Sa’adah Ahmad Muhdlor (Ning Sasha) menyampaikan penyaluran bantuan sengaja dilakukan dengan turun langsung karena Ia ingin menemui warga yang kesulitan ekonomi. Selain itu dengan kunjungan ini diharapkan bisa memperbarui data yang sudah ada.

Akibat pandemi ini secara otomatis berdampak ke masalah ekonomi yang berpengaruh pada kesejahteraan keluarga. Pengurus TP-PKK berupaya terjun langsung ke masyarakat untuk menyampaikan bantuan secara langsung.

“Karena yang menjadi korban pandemi ini banyak sekali, jika perlu ditambahkan monggo ditambahkan, atau jika ditemukan penerima yang sudah meninggal dan tidak ada ahli warisnya agar dialihkan ke yang lain yang lebih membutuhkan. Kami ingin bantuan-bantuan ini merata. Kepada Kepala Desa bisa lebih fokus kepada warganya yang membutuhkan bantuan dengan mendata kembali karena banyak sekali bantuan yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah maupun dari pusat sehingga semua warga yang kurang mampu bisa tercover,” kata Ning Sasha.

Sementara itu saat mengunjungi Desa Sedati Gede Ning Sasha beserta Ibu Wakil ketua dr. Hj. Sriatun mengapresiasi banyaknya usaha rumahan yang berkembang di Desa Sedati Gede. Khususnya olahan jajanan seperti kue iwel-iwel yang jadi andalan Desa Sedati Gede.

TP PKK akan memberikan dukungan penuh usaha rumahan yang ada di Sedati Gede dengan membantu desain kemasan dan juga pemasarannya sehingga produk-produk ini bisa dipamerkan dan lebih laku dan terkenal dipasaran.

Ning Sasha dan dr. Sriatun memberikan semangat kepada warga dalam menghadapi pandemi Covid-19

“Semoga tahun depan program pameran rakyat bisa diwujudkan, baik pameran makanan dan minuman maupun kerajinan,” katanya.

Pada kesempatan ini Ning Sasha mengusulkan ke desa untuk mendirikan bank sampah. Melalui bank sampah warga bisa memilah sampah cair dari sisa penggorengan yang sudah tidak terpakai untuk dikumpulkan dan kalau sudah banyak bisa dijual ke desa dan dari desa bisa menjual ke Dinas Lingkungan Hidup.

“Saya berharap dari rumah tangga masing-masing bisa memilah sampah basah dan kering dimana sampah basah bisa digunakan sebagai kompos dan sampah kering bisa di daur ulang jadi kerajinan tangan ataupun dijual ke pengepul sampah. Sehingga sampah yang ada dilingkungan kita bisa benar-benar dimanfaatkan. Syukur-syukur dari pengolahan sampah ini ada penghasilan,” terangnya.

Sementara itu, H. Zainal Abidin, S.T Kepala Desa Wedi berterima kasih yang sebesar-besarnya karena rombongan TP PKK hadir ditengah-tengah Desa Wedi, pada hari ini yang hadir adalah betul- betul warga terdampak adanya Covid, seperti diketahui akibat dari pandemic ini banyak warga desa wedi yang jadi pengangguran karena banyak perusahaan yang gulung tikar sehingga bisa dikatakan warga Desa Wedi sedang krisis ekonomi.

“Sebagian besar masyarakat Desa Wedi ini banyak yang mempunyai kos-kosan yang banyak berdampak karena banyak perusahan yang gulung tikar sehingga kos-kosannya banyak yang gulung tikar,” jelasnya.

Pada saat penyaluran bantuan secara langsung TP.PKK beserta rombongan menemui salah satu keluarga dimana ada 4 orang anak yatim-piatu Rani Endah Puspawati (17), Dwi may Rafika (12), bagus Tri Atmojo, (9) serta M. Febrian cahyono (6) yang tinggal dikontrakan bersama bibinya, karena ayahnya meninggal akibat kecelakaan kerja dan ibunya meninggal di duga terpapar Covid-19.

Setelahnya, Ning Sasha dan dr Sriatun mengunjungi rumah Bu Sukimah (103) penjual nasi pecel yang sudah sejak tahun 2010 sudah tidak lagi sanggup berjualan lagi. [isa/but]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks


Post navigation

Sentimen: positif (94.1%)