Beliau Sosok yang Rendah Hati
iNews.id Jenis Media: Nasional
JAKARTA, iNews.id - Dukungan terhadap Ganjar Pranowo menjadi Calon Prresiden datang dari berbagai kalangan. Kali ini dari sekelompok besar ulama asal Sumatera Barat membentuk kesepakatan untuk membantu Ganjar Pranowo.
Menurut ulama kharismatik asal Sumatera Barat, Tuanku Bagindo Muhammad Letter, para ulama menilai Ganjar layak menjadi presiden. Pasalnya, Ganjar memiliki rekam jejak kepemimpinan baik dari menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode maupun anggota DPR dalam beberapa periode.
Menurutnya, Ganjar telah menunjukkan kemampuan kepemimpinannya baik di DPR maupun selama dua masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Harapannya, mereka yang dicalonkan dapat berkembang menjadi pemimpin yang memperkokoh negara dan kebudayaan.
Sementara itu, Buya Masoed Abidin yang memiliki pesona kharismatik juga menilai Indonesia sangat membutuhkan pergantian kepemimpinan. Para ulama berkumpul untuk memilih calon terbaik untuk meneruskan rantai kepemimpinan Indonesia.
Masoed mengungkapkan bahwa dirinya sudah mengenal sosok Ganjar Pranowo dan baginya Ganjar merupakan sosok yang tepat.
"Saya berharap para ulama mengambil pilihan bijak yang dapat membuat bangsa Indonesia lebih kuat," katanya, beberapa waktu lalu.
Menurut Fauzi Bahar, Ketua Dewan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), kesepakatan ulama Sumbar memutuskan mendukung Ganjar. Ia mengklaim Ganjar merupakan pemimpin yang lugas, jujur, dan peka terhadap kebutuhan masyarakat bawah.
"Sejak menjabat di legislatif dan saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menunjukkan sosok yang lugas, rendah hati, dan pengertian," ucapnya.
Tokoh masyarakat dan tokoh ninik-mamak bersatu menciptakan sesuatu yang tulus untuk menunjukkan dukungan kepada Pak Ganjar.
Lanjutnya, majelis ulama, tokoh adat, dan cendekiawan Islam menunjukkan bahwa "Tungku Tigo Sajarangan" setuju mendukung calon presiden Ganjar Pranowo dalam upayanya mempertahankan kursi Presiden Nasional pada 2024.
Kepemimpinan Minangkabau yang meliputi penghulu, cadiak cerdas, dan ulama disebut dengan Tungku Tigo Sajarangan. Tungku Tigo Sajarangan merupakan tokoh sosiologi yang menonjol di masyarakat.
Masyarakat Minangkabau menciptakan adat istiadat yang dikenal dengan Tungku Tigo Sajarangan. Dalam rangka melestarikan dan memajukan etika Minangkabau bagi masyarakat Minangkabau, masyarakat Minangkabau membangun rangkaian Tungku Tigo Sajarangan dengan etika Minangkabau yang beragam dan saling berkaitan.
Etika Adat Adat Savana, etika adat dan adat, etika adat adat, dan etika adat yang berlaku pada nagari di Minangkabau serta perkembangannya menuju etika Minangkabau bagi anak nagari merupakan empat bentuk etika Minangkabau yang tercakup dalam kajian Tungku Tigo Sajarangan. Dalam Tungku Tigo Sajarangan, terdapat tiga tokoh penting yang dapat memimpin rakyatnya.
Pertama, Niniak Mamak atau Penghulu yang merupakan pemimpin sekaligus pelindung yang memiliki gelar Datuk. Ia memiliki tanggung jawab pokok dalam mengurus dan melestarikan adat.
Kedua, Cadiak Pandai, pakar ilmu pengetahuan tradisional, ilmu agama, dan ilmu pengetahuan. Individu cerdas yang mampu menggunakan akal dan akal untuk mengatasi suatu permasalahan pelik disebut sebagai cadiak yang pandai.
Membuat peraturan dan hukum adalah tanggung jawab seorang cadiak yang bijaksana.
Ketiga, Alim Ulama, kehadiran ulama di suatu suku atau nagari sangatlah penting.
Pepatah Minang “Kapampinannyo bajalan sairiang jo paimpin lain di Minangkabau” menggambarkan bagaimana seorang Alim Ulama mengatur kepemimpinannya dalam suatu suku atau nagari.
Seorang ulama mempunyai kewajiban, salah satunya adalah mendidik generasi muda nagari tentang nilai dan keyakinan. Ulama juga bisa dipandang sebagai penerang dalam kegelapan.
Editor : Johnny Johan Sompotan
Follow Berita iNews di Google News
Bagikan Artikel:
Sentimen: positif (100%)