7 Oktober 2023 19:28 WIB

Jokowi menegaskan bahwa kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo merupakan wewenang aparat penegak hukum

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Sekretariat Presiden)

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku masih mencari informasi tambahan terkait desakan menonaktifkan Ketua KPK Firli Bahuri.

Di sisi lain, Jokowi menegaskan bahwa kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo merupakan wewenang aparat penegak hukum.

"Saya ini masih mencari informasi-informasi sebetulnya kasus ini seperti apa, tapi itu memang adalah urusan penegakan hukum," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (7/10/2023).

Firli Bahuri Dilaporkan ke Dewas KPK Buntut Viral Foto Pertemuannya dengan Syahrul Yasin Limpo

Jokowi tidak banyak bicara saat dimintai tanggapan lebih lanjut terkait dugaan pemerasan tersebut. Ia kembali menegaskan bahwa dirinya menyerahkan kasus tersebut kepada aparat penegak hukum.

"Jadi ya saya menunggu informasi yang detail mengenai peristiwa itu. Sebetulnya menjadi kewenangan baik yang di kepolisian, baik yg di KPK ya KPK, baik yang di kejaksaan di kejaksaan," bebernya.

Diketahui, Syahrul Yasin Limpo terseret kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian. Ia pun dikabarkan sudah menjadi tersangka dalam kasus tersebut.

Di waktu yang bersamaan, Syahrul diperiksa sebagai saksi di Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK kepadanya.