Sentimen
Informasi Tambahan
Grup Musik: APRIL
Kab/Kota: Batang, Pyongyang
Tokoh Terkait
Muncul Bukti Terbaru Kim Jong Un Mau 'Panen' Senjata Nuklir
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) telah menghentikan reaktor nuklir di kompleks atom utamanya Yongbyon sejak akhir September lalu. Hal ini diduga dengan maksud mengekstraksi plutonium yang ada agar dapat dinaikan ke level penggunaan untuk senjata.
Kantor berita Korea Selatan (Korsel), Donga Ilbo, pada hari Kamis (5/10/2023) menyebut data ini diperoleh atas dasar penilaian intelijen oleh otoritas negara itu dan juga Amerika Serikat (AS).
Diketahui, pemrosesan ulang batang bahan bakar bekas yang dikeluarkan dari reaktor nuklir merupakan langkah yang diambil sebelum plutonium diekstraksi. Kompleks nuklir Yongbyon adalah sumber utama plutonium Pyongyang yang kemungkinan besar digunakan untuk membuat senjata nuklir.
"Korsel dan AS percaya ini bisa menjadi tanda pemrosesan ulang yang sedang dilakukan untuk mendapatkan plutonium tingkat senjata," tulis laporan itu dikutip The Guardian.
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, pada akhir tahun lalu berjanji untuk meningkatkan produksi hulu ledak nuklir, dan menyerukan "peningkatan eksponensial" dalam persenjataan nuklir rezim tersebut.
Negara ini juga menyetujui undang-undang baru yang mengizinkan penggunaan senjata nuklir secara preventif. Pada bulan April, Pyongyang mengklaim telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat untuk pertama kalinya.
Korut sendiri mengklaim dirinya sebagai negara nuklir tetapi merahasiakan berapa banyak senjata nuklir yang telah dibuat atau disebarkan. Perkiraan independen mengenai jumlah plutonium Pyongyang mencapai 70 kg, yang cukup untuk membuat 20 senjata atau lebih.
Sementara itu, rival Korsel itu telah melakukan enam uji coba nuklir bawah tanah. Terdapat kekhawatiran sejak tahun lalu bahwa negara tersebut mungkin akan melakukan uji coba lagi sebagai bagian dari program pengembangan hulu ledak nuklir mini.
[-]
-
Diam-Diam Kim Jong Un Sudah Siapkan Penggantinya, Siapa?
(luc/luc)
Sentimen: positif (65.3%)